Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Antara Jogja, Jakarta, Soal Umur Panjang, dan Mudik

21 April 2022   17:45 Diperbarui: 23 April 2022   14:30 2532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mudik. (Foto: KOMPAS.com/Muchammad Dafi Yusuf)

Mengutip data dari BPS pada tahun 2020, rata-rata angka harapan hidup penduduk 34 provinsi di Indonesia ialah 71,52 tahun. Menurut Nila Djuwita Farid Moeloek selaku mantan Menkes RI  mengungkapkan gaya hidup dan budaya adalah 2 faktor yang memengaruhi tingginya angka harapan hidup.

Penduduk DI Yogyakarta paling panjang umurnya (75,02 tahun),  sikap tenang dan kalem menjadi faktor penunjang warga DI Yogyakarta memiliki umur panjang. Penduduk DKI Jakarta rata2 72,95 tahun/ 

Menurut teori Jawa, Prinsip 'nrimo ing pandum' yang dipegang kukuh oleh warga Jogja menanamkan tiga konstruksi psikologis yakni penerimaan, kesabaran, dan kebersyukuran atas apa yang diberikan oleh kehidupan. 

Sikap ikhlas menerima atas segala yang terjadi inilah yang mendorong terbentuknya kesejahteraan psikologis lebih tinggi pada manusia serta 'tingkat stres yang lebih rendah'. Kesejahteraan psikologis yang lebih baik menunjang kesehatan serta umur yang lebih panjang. 

Berbeda Jogja dengan Jakarta, ini hutan beton, pusat pemerintahan dan perdagangan, kota keras penuh persaingan. Sebagai melting pot Nusantara, Jakarta tak lagi didominasi penduduk dari suku Betawi; bisa dibilang semua suku di Indonesia ada di Jakarta. 

Semua yang terbaik ada di Jakarta, makanan franchise,  buah import dan lokal, pakaian dan benda bermerk, mobil yang mewah, apartemen mewah, real estate, mall mewah, tokoh-tokoh dan politisi hebat, sampai artis yang top cantik ada di ibukota ini.

Nah, inilah informasi sebagai tanda umum kalau Anda penduduk Jakarta yang ditulis Kayla Pasha, menarik. Orang Jakarta  terbiasa dengan kemacetan, jangan memancing orang Jakarta soal 'ketepatan waktu' (jam karet). 

Kalau di jalan, bisa jadi orang Jakarta termasuk penduduk kota modern dunia yang paling 'emosional'. Maklum, kemacetan atau banjir membuat mereka sulit menahan emosi sering tidak mau ngalah.

Orang Jakarta sering berpikir kalau semua yang 'ter'- ada di Jakarta, dan yang di luar itu adalah 'daerah' (komen penulis: OMG, sumbung sekali nih!) 

Orang Jakarta itu hobinya NgeMall, kalau ke mall, bisa dibilang semua ada, bahkan mau beribadah juga nyaman. Satu lagi, adem. Lain lagi, orang Jakarta, tua muda, besar kecil,  smartphone tak ada artinya jika tak ada koneksi internet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun