Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pimpinan Intelijen di Indonesia Sebaiknya Non-partisan

28 Januari 2022   09:26 Diperbarui: 31 Januari 2022   06:10 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dokumen rahasia. (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

CIA adalah badan intelijen Amerika paling terkenal di seantero jagat, bertugas melaksanakan operasi intel di luar negeri. 

Sejak pemerintahan Presiden Joe Biden, William Burns dipilih sebagai Direktur CIA. Burns menggantikan posisi Gina Haspel, wanita karier pertama di bidang intelijen yang menjadi Direktur CIA menggantikan direktur sebelumnya, Mike Pompeo. 

CIA adalah salah satu diantara 17 organisasi intelijen di AS yang secara hukum dikontrol oleh Direktur Nasional Intelijen, yang dipimpin oleh seorang wanita, Avril Haines. 

Pencalonan direktur CIA adalah pilihan profil tinggi bagi Biden, di mana pesaing Burns adalah David Cohen, mantan Wakil Direktur CIA (2015 - 2017). William Joseph Burns lahir pada 4 April 1956 (65), di Fort Bragg, North Carolina, Amerika Serikat, pendidikan, Universitas Oxford, St John's College, Universitas La Salle. 

Ia adalah seorang diplomat Amerika, yang saat dipilih masih menjabat sebagai presiden Carnegie Endowment for International Peace sejak 2014. 

Burns pernah menjabat sebagai Dubes di Rusia dan Yordania, terakhir menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (2011--2014), dan pensiun setelah berkarir sebagai diplomat selama 33 tahun. 

Presiden Biden menegaskan bahwa prioritas utama Burns adalah memastikan pengumpulan bahan keterangan dan analisis intelijen yang tidak dipengaruhi oleh kepentingan politik setelah muncul kritikan keras Presiden Trump terhadap badan-badan intelijen AS. 

Biden menegaskan hal serupa kepada penasihat keamanan nasional dan badan intelijen lainnya tentang posisi intelijen yang profesional menghindari kepentingan politik. 

Presiden Biden menegaskan kepada Burns saat pemilihan itu, hari Senin (11/1/2021) dan menyatakan "Shares my profound belief that intelligence must be apolitical and that the dedicated intelligence professionals serving our nation deserve our gratitude and respect." 

Biden juga menegaskan hal serupa kepada penasihat keamanan nasional dan badan intelijen lainnya tentang posisi intelijen yang profesional menghindari kepentingan politik. Maksudnya agar informasi serta analisis intelijen lebih murni tidak bias katena conflict of interest. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun