Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

ISIS Khorasan, Ancaman Mematikan bagi Taliban dan Masa Depan Afghanistan

31 Agustus 2021   11:18 Diperbarui: 31 Agustus 2021   13:52 2185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para jurnalis memotret sebuah mobil yang hancur dihantam serangan roket di Kabul, Afghanistan, Senin (30/8/2021). Beberapa roket menyerang kawasan dekat bandara internasional Kabul jelang batas akhir penarikan pasukan AS dari Afghanistan. (Foto: AP PHOTO/KHWAJA TAWFIQ SEDIQI via kompas.com)

Analisis

Sesuai perjanjian bahwa AS skan menarik semua pasukannya pada tanggal 31 Agustus 2021, Presiden Joe Biden mengatakan kepada para pemimpin G7 bahwa Amerika Serikat tengah berupaya menyelesaikan evakuasi dari Afghanistan pada 31 Agustus.2021.

Namun, dia juga meminta rencana darurat disusun jika tenggat waktu yang ditentukan tidak dapat dipenuhi.

Amerika Serikat telah mengevakuasi sekitar 58.000 orang, termasuk lebih dari 4 ribu orang Amerika, dari Afghanistan sejak 14 Agustus, sehari sebelum Taliban memasuki Kabul dan mengambilalih kekuasaan. Beberapa ribu orang lainnya telah dievakuasi oleh negara-negara sekutu Eropa seperti Jerman dan Inggris.

Tanggal 31 Agustus 2021 adalah waktu kritis, sebagai batas penarikan penuh pasukan AS. Taliban memperingatkan Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya bahwa mereka tidak akan menerima perpanjangan batas waktu evakuasi.

Sementara Australia, Perancis dan Inggris sudah menghentikan evakuasi dari Bandara Hamid Karzai. Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan Taliban akan merebut kontrol bandara ketika pasukan AS telah mundur sepenuhnya dari negara itu.

Nampaknya kondisi keamanan di Afghanistan akan semakin tidak menentu, IS-K menurut Presiden AS Joe Biden akan kembali menyerang dan Taliban akan berusaha menguasai Bandara Hamid Karzai, kekuatan NATO sudah pull out.

Bila terjadi pertumpahan darah, yang akan menjadi korban terutama rakyat Afghanistan serta pihak AS. Sulit diprediksi tragedi kemanusiaan di sana. Nampaknya posisi sulit akan dihadapi AS menghadapi serangan teror yang sulit diprediksi.

Nah bagi Indonesia sudah sangat tepat telah mampu mengevakuasi para staf KBRI dari Kabul dengan selamat. Penulis menyarankan Indonesia jangan mengambil sikap dahulu dengan Taliban, sebaiknya menunggu perkembangan situasi yang complicated dan sulit di prediksi.

Rasanya terlalu cepat dan kurang tepat Menlu Retno dikabarkan menemui perwakilan Taliban di Qatar. Taliban kepentingannya hanya fokus menguasai negaranya berbeda dengan ISIS yang memiliki konsep membangun kekhalifahan global.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun