Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Titik Terang Setelah Vaksin Covid-19

16 Mei 2021   14:22 Diperbarui: 17 Mei 2021   21:24 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas kesehatan menerima suntikan vaksin corona buatan Sinovac di Rumah Sakit Siloam TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (14/1/2021). Vaksin Sinovac telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dengan izin penggunaan darurat ini, vaksin CoronaVac produksi Sinovac Life Science Co.Ltd.China dan PT Bio Farma (Persero) dapat digunakan untuk program vaksinasi di Indonesia.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Keberhasilan Vaksinasi

Media Blomberg menayangkan berita menggembirakan tentang keberhasilan vaksin Sinovac di Indonesia. CEO Sinovac Biotech Yin Weidong mengatakan tingkat kemanjuran CoronaVac, ekspor vaksin, dan temuan baru tentang cara kerjanya terhadap varian.

Vaksin Sinovac Biotech Ltd. mampu menangkal Covid-19 di antara petugas kesehatan di Indonesia, sebuah indikasi yang menggembirakan bagi lusinan negara berkembang lainnya yang bergantung pada suntikan kontroversial vaksin RRC, yang awalnya dinilai kinerjanya jauh lebih buruk daripada vaksin asal negara Barat dalam uji klinis.

Indonesia menyatakan  telah melacak 25.374 petugas kesehatan di ibu kota Jakarta selama 28 hari setelah mereka menerima suntikan dosis kedua dan menemukan bahwa vaksin tersebut mampu melindungi 100% dari mereka dari kematian dan 96% dari rawat inap segera setelah tujuh hari, demikian dikatakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sebuah wawancara.

Budi Sadikin juga mengatakan bahwa 94% pekerja telah terlindungi dari infeksi. Ini hasil luar biasa yang melampaui apa yang diukur dalam berbagai uji klinis meskipun belum jelas apakah pekerja disaring secara seragam untuk mendeteksi pembawa asimtomatik.

"Kami melihat penurunan yang sangat-sangat drastis dalam rawat inap dan kematian di antara pekerja medis," kata Menkes.

Indonesia adalah salah satu negara paling awal yang menggunakan vaksin China. Pada Januari, Presiden Joko Widodo menjadi pemimpin besar dunia pertama yang menerima saran penggunaan Sinovac dalam upaya untuk memadamkan skeptisisme di dalam dan luar negeri.

Sejak itu, negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini telah mengelola lebih dari 22 juta dosis, sebagian besar Sinovac, karena berupaya mencapai herd immunity untuk 270 juta populasinya pada akhir tahun.

"Angka efikasi minimal harus di atas 50%, jadi lebih dari itu, vaksin terbaik yang bisa didapatkan secepatnya, karena setiap suntikan yang diberikan bisa mencegah kematian," kata Menteri Kesehatan Sadikin. "Ini bukan hanya tentang mendapatkan tingkat kemanjuran tertinggi, tetapi menyuntik orang dengan cepat."

Sementara itu negara tetangga Indonesia yaitu Malaysia dan Thailand kini mengalami kenaikan kasus. Sementara tingkat infeksi dan kematian baru di Indonesia telah stabil sejak puncaknya bulan Januari. Tetapi dengan populasi yang sangat besar, sebagian besar masih tidak terlindungi.

Liburan Idul Fitri dikhawatirkan dapat menyebabkan kasus meningkat sebanyak 60% karena orang berkumpul dengan keluarga dan melakukan perjalanan pulang meskipun ada larangan pemerintah, Menkes Budi Sadikin memperingatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun