Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Gerindra dan PDIP Masih Menjadi Partai Kelas Atas

25 Maret 2021   04:12 Diperbarui: 25 Maret 2021   11:36 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebut Partai Gerindra dan PDIP masih jadi partai kelas atas dengan raihan 16 persen untuk Gerindra dan PDIP 14,2 persen (Ilustrasi survei politik/sumber: KOMPAS)

Pemilu dan pilpres 2024 relatif masih cukup lama, tetapi geliat politik sebagai pemanasan menuju siapa yang mau menjadi presiden mulai muncul dan menjadi topik bahasan. Sesuatu yang wajar karena persiapan nyapres harus dimulai dari dukungan parpol. 

Ini sesuatu yang perlu disadari Presiden Jokowi dengan istilah "lame duck" (bebek lumpuh), dengan pengertian seorang pimpinan nasional pada periode keduanya, suaranya umumnya efektif didengar hanya tiga tahun oleh insan politik, selanjutnya dalam dua tahun terakhir politisi lebih sibuk mempersiapkan baik pemilu legislatif maupun pemilu presiden dan wakil presiden.

Memang, walau tidak 100 persen hasil sebuah survei betul dan bisa dijadikan dasar karena sangat banyak faktor yang memengaruhi, tetapi alat ukur di politik hanyalah hasil elektabilitas dari lembaga survei. Bisa survei yang sifatnya independen maupun yang berbayar. 

Walau baru satu lembaga survei yang memunculkan elektabilitas baik parpol atau capres secara menarik perhatian, tapi penulis mencoba membaca inti dari survei Indikator Politik terbaru pada minggu ketiga bulan Maret ini.

Survei Partai Politik

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia yang berlangsung daring, Minggu (21/3) menyampaikan hasil surveinya tentang partai politik. 

Hasilnya adalah; Partai Gerindra memperoleh 16 persen, PDIP 14,2 persen, Golkar 5,7 persen, PKS 5,7 persen, Demokrat 5,3 persen, NasDem 2,8 persen, PKB 2,7 persen, dan PAN 1,2 persen. 

Sementara sembilan parpol lain persentasenya di bawah 1 persen, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 0,9 persen, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,8 persen, Beringin Karya (Berkarya) 0,7 persen, Perindo 0,6 persen, Hanura 0,3 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 0,2 persen, Garuda 0,1 persen, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 0,1 persen, serta Gelora 0 persen.

Survei Calon Presiden

Indikator Politik Indonesia juga merilis temuan survei nasional suara anak muda terkait isu-isu sosial, politik dan bangsa, salah satunya terkait pilihan presiden jika pemilu dilakukan saat ini. 

Metode survei yang digunakan simple random sampling sebanyak 206.983 responden yang terdistribusi secara acak di seluruh nusantara dan pernah diwawancarai secara tatap muka langsung dalam rentang 2 tahun terakhir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun