Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengenal Direktur CIA yang Baru dan Pentingnya bagi Indonesia

22 Januari 2021   14:26 Diperbarui: 25 Januari 2021   22:34 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
William Burns (65) dipilih oleh Presiden Joe Biden menjadi Direktur Badan Intelijen CIA (Sumber foto : Financial Times)

Keputusan Biden memilih Burns kemungkinan juga memperhitungkan posisi Direktur Intelijen Nasional (ODNI), Avril D. Haines, yang mengawasi 17 badan intelijen negara, termasuk CIA. Meskipun DNI secara teknis lebih senior dari direktur CIA, diperkirakan tidak ada ketegangan dan konflik di antara keduanya, yang telah bekerja sama sebelumnya di Departemen luar negeri AS.

Analis berpendapat, sebagai direktur CIA, Burns kemungkinan akan menghadapi kebijakan luar negeri Rusia yang lebih berani dan China yang menunjukkan sikap siap berkonflik dan bersaing dengan Amerika, di samping ancaman perubahan iklim dan pandemi global yang ditetapkan Biden di jantung agenda keamanan nasionalnya.

Nilai dan Arti Penting bagi Indonesia

Bagi Indonesia, karena Burns non-partisan, dia akan fokus kepada tugas utamanya dalam misi intelijen dengan format diplomasi.

Para pemegang amanah di Indonesia sebaiknya lebih membaca cara berpikir Burns terutama maalah geopolitik dan geostrategi kawasan regional, Asia Tenggara, Laut China Selatan serta kawasan Indo-Pacific secara utuh.

Di bawah Burns Badan Intelijen di Indonesia sebaiknya memperkuat Kemenlu, pendekatan Amerika ke Indonesia walau dalam format diplomasi tetap intinya adalah intelijen.

Maksudnya, para pejabat diplomatik tidak 'bias' membaca kepentingan nasional Amerika yang ada dalam benak pikiran Burns.

Informasi dan analisis Burns dan Haines penulis perkirakan akan menentukan keputusan Biden memilih antara stick and carrot, baik terhadap sekutu, mitra, atau lawannya.

Semoga bermanfaat, Pray Old Soldier.
Penulis : Marsda Pur Prayitno Wongsodidjojo Ramelan,Pengamat Intelijen

Sumber: trtworld, parstoday, wiki dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun