Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sudah Diuji Kemanjurannya, Buat Apa Pilih Bayar Denda Vaksinasi?

14 Januari 2021   13:29 Diperbarui: 14 Januari 2021   18:37 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 saat simulasi pelayanan vaksinasi di Puskesmas Kemaraya, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (18/12/2020). (foto: ANTARA FOTO/JOJON via kompas.com)

ATAU, penurunan kasus Covid-19 bergejala sebesar 65% dari jumlah kasus yang diperkirakanakan terjadi bila tidak diberikan vaksin Sinovac. 

Mengartikan Efikasi Vaksin (2):

Efikasi vaksin 95% (Orang yg divaksin memiliki resiko 20 lebih rendah untuk mengalami Covid-19 bergejala dibandingkan yang tidak divaksin). Efikasi 90% (resiko 10 lebih rendah), E 80% (R 5), E 70% (R 3,3), E 65% (R 2,86%), E 50% (R 2) 

Berapa jumlah orang yang perlu divaksin covid 19 untuk tercapainya Herd Immunity ? Disampaikan oleh Adam Prabrata, untuk efikasi vaksin 95%, (presentase jumlah penduduk yang perlu di vaksin 63%), untuk efikasi 90% (66%), untuk efikasi 80% (75%), untuk efikasi 70% (86%), untuk efikasi 60% (100%), efikasi 50% (herd immunity tidak dapat tercapai). 

Pembelian Vaksin Covid-19 

Dalam rapat kerja dengan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Selasa (12/1), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan pemerintah sudah memiliki kontrak yang pasti untuk membeli sekitar 270 juta dosis dari kebutuhan 426 juta dosis vaksin Covid-19. 

Dia menambahkan pemerintah sedang dalam tahap finalisasi kontrak dengan Pfizer-BioNtech untuk melengkapi kontrak pembelian vaksin Covid-19 menjadi 329.504.000 dosis. 

Kesimpulan 

Melihat pertambahan ekstrem penularan di Indonesia serta keterbatasan petugas kesehatan serta rumah sakit rujukan, serta tidak disiplinnya masyarakat, kita semua harus mendukung program pemerintah dalam kegiatan vaksinasi covid-19. 

Memang selama ini ada yang sembuh karena imunitasnya kuat, tetapi melihat jumlah yang terpapar dan yang meninggal terus naik, bahkan terus berlipat, jelas kita sudah masuk "red code". Target pembelian 426 juta vaksin bila tercapai, berarti akan ada 210 juta penduduk yang akan divaksin, karena tiap orang harus dua kali disuntik. 

Kesediaan Presiden, Panglima TNI, Kapolri, Menkes, pejabat pemerintah serta tokoh-tokoh lainnya divaksin perdana patut kita hargai, sebagai bukti vaksin ini kita harapkan sebagai jalan keluar, insya Allah. Bagi yang tidak setuju, pemerintah benar, harus ada resiko paksa atau denda karena ini untuk kepentingan bersama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun