Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Upaya Amerika agar Indonesia Tidak Jatuh ke Pelukan China

29 Oktober 2020   15:30 Diperbarui: 29 Oktober 2020   20:16 3026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perang amerika vs china | source: shutterstock (via KOMPAS.com)

Amerika terus mencoba mendekati Indonesia hanya untuk menjadi mitra, jelas dalam konflik dengan China. Amerika banyak belajar, bahwa dalam operasi militer mereka butuh mitra negara lain.

Malaysia dan Indonesia merupakan dua negara yang ruang udara serta wilayah lautnya merupakan gerbang utama dari Laut China Selatan ke Selat Sunda dan Samudera Hindia. Di sinilah posisi geografis yang sangat penting dari Indonesia dan Malaysia terkait geopolitik dan geostrategi dan bahkan geo-ekonomi.

Para pejabat Indonesia mestinya sadar bahwa Indonesia sejak lama dikelilingi beberapa pakta pertahanan, SEATO, ANZUS dan kemudian muncul The Quadrilateral Security Dialogue (QUAD) atau QSD yang adalah forum strategis informal antara Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan India. Keempat negara menyelenggarakan pertemuan puncak semi-reguler, pertukaran informasi dan latihan militer antara negara-negara anggota.

Forum tersebut dimulai sebagai dialog pada tahun 2007 oleh Perdana Menteri Shinzo Abe dari Jepang, didukung Wakil Presiden AS, Dick Cheney, PM John Howard dari Australia dan PM India, Manmohan Singh. Dialog itu diparalelkan dengan latihan militer gabungan dalam skala besar bernama Latihan Malabar. QUAD dinilai sebagai counter peningkatan kekuatan ekonomi dan militer China.

Pada 6 Oktober 2020, di Tokyo, QUAD mengadakan pertemuan, tatap muka pertama di antara para menteri luar negeri sejak pandemi virus corona Covid-19 muncul. Kegiatan itu mempertemukan Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar, dan Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi.

QUAD menegaskan, inisiatif Indo-Pasifik Bebas dan Terbuka untuk kerja sama keamanan dan ekonomi yang lebih besar. Inisiatif itu telah didorong oleh Jepang dan Amerika untuk menyatukan negara-negara yang "berpikiran sama", yang berbagi keprihatinan tentang meningkatnya ketegasan dan pengaruh China.

India pada hari Senin (19/10/2020) mengundang Australia untuk ikut dalam latihan angkatan laut tahunan dengan sandi Malabar bersama Amerika dan Jepang pada bulan November mendatang.

Pada awal Oktober, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, telah menolak dan mengirim protes diplomatik atas pengelompokan tersebut yang dikatakan sebagai bagian dari upaya Washington untuk membangun "NATO Indo-Pasifik" (mirip Organisasi Perjanjian Atlantik Utara) dan memperingatkan bahwa inisiatif tersebut akan sangat merusak keamanan regional. China khawatir dan menuduh ini sebuah pakta dukungan logistik timbal balik untuk memungkinkan akses ke pangkalan militer dan pelabuhan satu sama lain.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo meminta para sekutu utamanya di Asia untuk bersatu melawan apa yang disebutnya eksploitasi, korupsi, dan pemaksaan di kawasan Asia. Hal ini disampaikan saat Pompeo mengadakan pembicaraan di Tokyo. Ia berbicara pada awal diskusi dengan rekan-rekannya dari Jepang, India, dan Australia.

Sikap Indonesia di Indo Pasifik
Sering kita tahu sepintas istilah Indo-Pasifik ini serta seberapa besar pengaruhnya bagi Indonesia.

Istilah ini muncul pertama kali pada tahun 2007, sebagai pengganti terminologi Asia-Pasifik dengan perbedaan mendasar penekanan pada wilayah yang berkaitan dengan perairan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun