Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Berdamai dengan Covid-19, Ibarat Hidup Serumah dengan Ular Berbisa

19 Mei 2020   21:28 Diperbarui: 20 Mei 2020   12:46 2486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Agung Cimahi Utara, Jawa Barat, Selasa (17/3/2020). Penyemprotan disinfektan di setiap sudut masjid yang sering digunakan oleh jamaah tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) yang telah ditetapkan sebagai pandemik oleh WHO. (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)

Setelah beberapa bulan masyarakat dunia didera serangan covid-19, kita terkejut karena Director of Emergency dari WHO, Mike Ryan mengatakan bahwa kemungkinan besar virus Corona tidak pernah benar-benar hilang, dan kita harus belajar beradaptasi dengan virus ini dalam jangka panjang.

Bahkan jika vaksin ditemukan, mengendalikan virus akan membutuhkan "upaya besar-besaran". Pernyataan itu disambut dan diperkuat Pakar WHO, Soumya Vishwanathan yang menegaskan, "dalam jangka waktu empat hingga lima tahun kita baru bisa mengendalikan ini," ujarnya yang ditayangkan Times of India, Sabtu (16/5/2020).

Pernyataan kedua pejabat itu membuktikan bahwa WHO sebenarnya masih gundah, galau, agak-agak "give up" belum menemukan cara dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Sebelumnya, WHO dalam laporannya menyebutkan bahwa lockdown telah membantu mencegah penyebaran, kemudian dikoreksi, "Tetapi bukan cara yang paling efektif untuk menghentikan virus".

Agar virus benar-benar berhenti menyebar, minimal 60 - 70 persen populasi mendapatkan kekebalan dari infeksi mematikan ini.

"Bahkan jika vaksin ditemukan, mengendalikan virus akan membutuhkan upaya besar-besaran."

Tetapi ternyata teori Herd Immunity terbantahkan, tidak mungkin akan terjadi pada virus corona SARS-CoV-2, karena virus memengaruhi setiap kelompok umur atau kategori.

Teori berkembang, katanya satu-satunya cara yang memungkinkan mengatasi Covid adalah dengan mengembangkan vaksin dengan cepat.

Nah, kini dimunculkan persoalan, dikatakan bahwa ada masalah lain saat vaksin ditemukan, strain sangat banyak karena virus terus bermutasi, akhirnya kesimpulan WHO, butuh waktu 4-5 tahun untuk mengatasi covid, kita diminta berdamai dengan virus. Nampaknya memang ada misteri yang belum dapat diungkap. Benarkah begitu?

Bisakah Berdamai dengan Virus?

Saran WHO agar manusia berdamai dengan Virus jelas antara bisa dan tidak bisa berdamai. Sepertinya kita terpaksa hidup serumah dan hidup di mana-mana bersama-sama ular cobra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun