Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menakar Dugaan Covid-19 sebagai Senjata Biowar

29 Maret 2020   21:01 Diperbarui: 30 Maret 2020   08:57 5204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
In this file photo, members of the U.S. Marine Corps' Chemical-Biological Incident Response Force demonstrate clean-up techniques for anthrax, a potential biological weapon. | Kenneth Lambert, File/AP Photo

Disebutkan bahwa Virus ini setara dengan flu biasa (Rhinovirus) dan ada sekitar 200 strain, dimana sebagian besar orang Amerika akan terpapar 2-4 per-tahun. Sekitar 70% warga Jerman akan terkena (58 juta orang). Puncak virus diperkirakan terjadi selama delapan minggu ke depan, setelah itu akan menurun, ini sekitar 28 Mei 2020.

Informasi lain yang menarik, disampaikan oleh Abighya Anand, 14 tahun, dari India. Ia telah meramalkan delapan bulan yang lalu bahwa dunia akan memasuki fase sulit mulai November 2019 hingga April 2020. Dunia akan berperang melawan wabah dan dikatakannya akan selesai pada 25 Mei 2020. Sementara dampak ekonomi dunia baru akan selesai pada Novemer 2021. (ini link-nya) 

Kesimpulan

Kasus Covid-19 kini telah menginfeksi 200 negara, bermuasal dari Wuhan yang belum terbukti adanya operasi intelijen clandestin dibelakangnya. Akan tetapi, analis intelijen dapat menganalisis indikasi yang berlaku. 

Adanya perang statement saling tuduh antara AS dengan China memberi arah ini persoalan konflik kedua negara berbau Biowar (Bioligical Warefare) terkait kasus dengan Covid-19.

Kini keduanya dihukum oleh alam bila benar menggunakan virus untuk tujuan politik, pertahanan atau lainnya. Kedua negara merasakan rakyatnya masing-masing jadi korban, terbanyak yang terpapar dan banyak yang meninggal. Belum lagi ditambah 200 negara lain yang rakyatnya juga menjadi korban.

Berarti kini, kasus Convid-19 sudah bukan konflik antara AS versus China, tetapi perang antara Virus melawan manusia. Perdamaian kedua negara AS dan China menjadi titik awal mengatasi micro organisme ganas ini.

Dari prediksi Goldman Sach bahwa sekitar 18 Mei 2020 Convid mencapai puncaknya dan turun, juga mirip ramalan Abighya Anand. Wallahualam.

Sebagai penutup, dalam perang modern dikenal senjata Nubika (Nuklir, Biologi dan Kimia) plus teknologi. 

Manusia kini diingatkan bahwa virus covid-19 adalah mahluk Tuhan dan kini mampu menginfeksi manusia di 200 negara. Tidak ada satupun negara yang mampu menahannya termasuk negara super power AS, Rusia dan China.

Ini sebuah peringatan dari Tuhan, agar jangan sekali- kali lagi menggunakan dan merekayasa virus menjadi senjata. Virus bisa dan mampu memusnahkan manusia tanpa bersisa seorangpun kalau itu atas izin dan kehendakNya. Semoga kita sadar dan merenungkannya. 

Salam, PRAY Old Soldier.

Oleh: Marsda Pur Prayitno Wongsodidjojo Ramelan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun