Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berita Duka di Tengah Perang Covid-19, Semoga Presiden Terus Dikuatkan

26 Maret 2020   07:44 Diperbarui: 26 Maret 2020   07:51 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sudjiatmi, Ibunda Jokowi, saat menghadiri geladi bersih pelantikan presiden dan wakil presiden di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Minggu (19/10/2014). (Foto: KOMPAS.COM/DANI PRABOWO)

Pray menyampaikan turut berduka cita dengan meninggalnya ibunda tercinta dari Pak Jokowi, Eyang Sujiatmi Notomiharjo, pada hari Rabu (25/3) pukul 16.45 di Solo, serta turut mendoakan semoga husnul khotimah. Aamiin.

Kasus merebaknya virus corona Covid-19 yang meluas ke 197 negara telah menggerogoti sendi-sendi kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Indonesia kini menghadapi dilema persoalan pemilihan antara kesulitan ekonomi dengan penyelamatan warga.

Presiden Jokowi sebagai pemimpin 270 jutaan rakyat terus tampil dengan strategi pengerahan sumber daya nasional, menghitung tiap bulan hingga yang terburuk (worst condition). Berat dan sulit sekali kondisi Indonesia yang harus melalui cobaan ini.

Jokowi harus berperan sebagai panglima perang melawan pandemi virus di mana negara-negara super powerpun keteteran. Keputusan demi keputusan dibuatnya, memang tidak semuanya sempurna, tapi dengan dingin semua keputusan diambilnya.

Pray mengamati tiap hari death rate nasional (rata-rata tingkat kematian) terlihat menurun. Terhitung, pada tanggal 20/3 Death Rate (8,67%), 21/3 (14,2%), 22/3 (9,33%), 23/3 (8,46%), 24/3 (8,01%), 25/3 (6,96%).

Ini contoh simpel, makin banyak ditemukan mereka yang positif terpapar, sementara yang meninggal dapat ditekan. Sebagai pembanding (25/3), death rate dunia 4,3%, sementara death rate Italia 9,85% (total death 6,820/total case 69,176 X 100%).

Presiden Jokowi memutuskan mendatangkan rapid test, juga membeli obat chloroquin dan Avigan, memberdayakan TNI, dan Wisma Atlet dijadikan RS sementara. Nampaknya sukses.

Nah, disaat Pak Jokowi kini sedang memimpin perang, mendadak ibunda tercinta pak Jokowi wafat hati Rabu (25/3) pukul.16.45 WIB.

Ibu adalah tempat anak memohon berkah dan ridho. Di sinilah pak Jokowi sebagai presiden RI mendapat ujian berat tambahan sebagai pemimpin. Mental dan semangatnya diuji Allah.

Mari teman-teman dengan ikhlas kita doakan almarhumah husnul khotimah dan juga semoga pak Jokowi tetap sabar, ikhlas, semangat dan selamat lahir batin dlm menghadapi cobaan dan ujian Allah ini.

Pray percaya, semua insyaAllah akan dilalui Bangsa Indonesia di bawah kepemimpinan pak Jokowi, kami tidak ragu sedikitpun, Aamiin, Ya Rabbal Alamin. Full support Sir, I swear. Salam hormat. (PRAY)

By: Marsda Pur Prayitno Wongsodidjojo Ramelan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun