Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mencari Motif Teror di London Bridge dan Indonesia

2 Desember 2019   13:11 Diperbarui: 2 Desember 2019   13:14 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: tim Densus 88 Antiteror Polri. (Foto: KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

Terbunuhnya pimpinan ISIS Abubakar Al-Baghdadi tidak akan berpengaruh besar mengurangi aksi teror di Indonesia, karena pernah dikeluarkannya instruksi bagi sel yang kembali dari Suriah ke negara masing-masing untuk melakukan teror di mana mereka berasal.

Oleh karena itu, baik aparat intelijen, Densus 88 serta Koopsus harus tetap siaga, agar tidak kecolongan dari serangan teror. Semoga bermanfaat. (PRAY)

Penulis: Marsda Pur Prayitno Wongsodidjojo Ramelan, Pengamat Intelijen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun