Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Merebutkan Zona Merah, Bagaimana Strategi Militer BPN dan Perang Total TKN Bekerja?

20 Februari 2019   11:07 Diperbarui: 20 Februari 2019   11:49 2646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. Gladi bersih HUT ke-70 TNI di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Sabtu (3/10/2015). (KOMPAS.com/FABIAN)

Basic Descriptive Intelligence (BDI)

Data masa lalu (BDI) nilainya sangat penting, dan bila dilengkapi kejadian masa kini (current) dapat dibuat prediksi kemenangan. Dalam konteks pilpres 2019, inilah data pilpres 2014, yang valid digunakan mengingat dua capresnya masih sama. Selain itu juga data pilkada Jateng dan Jabar menjadi sangat penting.

Rekapitulasi Pemilu 2014 di Zona Merah (Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur)
Rekapitulasi Pemilu 2014 di Zona Merah (Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur)
Serangan  Melingkar BPN ke Jawa Tengah

Timses BPN jelas sangat paham  bahwa Jawa Tengah adalah daerah basis PDIP, disamping kentalnya dukungan terhadap Jokowi. Pada pilpres 2014, Jokowi unggul dari Prabowo sebanyak 6.473.820 suara (33,3%).

Serangan melingkar BPN ke Jateng dalam militer dikenal sebagai upaya penetrasi. BPN menggerakkan kekuatan utama penyerang ke garis belakang pertahanan pendukung Capres Jokowi, menyerang, memengaruhi konstituen (wong cilik)  dan mendegradasi dari belakang.

Seperti saat  Jerman melakukan serangan terhadap Perancis pada perang dunia II, serupa, yang  dilakukan dengan menggerakkan kekuatan utama untuk menembus garis pertahanan musuh dengan cepat. Konsep pre-emptive strike juga masih menjadi salah satu teori yang  dianut oleh negara-negara besar seperti AS dan Australia.

Operasi BPN dari Solo tersebut jelas lebih efektif dan efisien, langsung melakukan operasi penguasaan wilayah dipimpin Ketua BPN,  bisa diperkirakan akan memiliki daya kejut besar apabila tidak difahami atau tidak diwaspadai lawan.

Pada Pilkada Jateng 2018, cagub Gerindra, Sudirman Said hanya kalah tiga  juta suara dari cagub PDIP, Ganjar Pranowo sebagai Petahana. Sudirman bukan tokoh besar di sana, ini membuktikan mesin Koalisi Gerindra sudah berjalan cukup efektif.

TKN jangan memandang ringan upaya penetrasi berbagai macam cara, salah satu misalnya sholat subuh berjamaah dari unit-unit Muslim BPN. Hal serupa juga dilakukan di Jawa Timur.

Sementara Tim Kampanye Daerah (TKD) Paslon 01, juga melakukan kampanye penetrasi pada titik-titik wilayah zona merah Jabar meliputi Bekasi, Sukabumi, Pengandaran, Tasik, Garut dan Banten.

Pengalaman pada Pilpres 2014, di Jabar, Jokowi kalah 4.637.066 suara (19,56%) dari Prabowo. TKN kini melakukan penetrasi wilayah yang di kuasai militansi PKS untuk meyakinkan dan merubah mindset pemilih, menggunakan Cawapres Ma'roef Amin sebagai salah satu tokoh Muslim.

Selain itu dari peta Pilkada Jabar 2018, pendukung Prabowo (koalisi Gerindra dan PKS)  dipecah, satu dipihak koalisi Gerindra, sementara tiga calon lain berada di seberang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun