Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menyelisik Aksi Teror yang Terjadi di Tiga Wilayah Jawa Tengah

6 Februari 2019   22:36 Diperbarui: 7 Februari 2019   09:10 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. Petugas polisi mengambankan benda diduga bom molotov di Gereja Jago Ambarawa, Kamis (13/4/2017). (Foto: Kompas.com/Syahrul Munir)

Sejak 26 Desember 2018 telah terjadi aksi pembakaran mobil dan motor di daerah Jawa Tengah, tepatnya di Semarang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang. 

Kapolres Kota Besar Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji menyebut, aksi teror itu telah menyasar tujuh kecamatan di wilayahnya, yaitu kecamatan Ngaliyan (5 kasus) , Candisari (3), Pedurungan (2), Banyumanik (2), Tugu (1), Gajahmungkur (1) dan kecamatan Semarang Timur (2).

Dari 17 kasus di TKP tersebut, kendaraan yang dibakar terdiri dari 11 mobil dan 10 sepeda motor. Selain itu kasus juga terjadi di Kabupaten Kendal bahkan awalnya sejak 26 Desember 2018 di Botomulyo Cepiring, 30 Desember 2018 di Desa Karangtengah, 1 Januari 2019 di Langen Harjo, 2 Januari 2019 di Desa Botomulyo, 3 Januari di Desa Rowosari, dan pada tanggal 14 Januari 2019 ada 2 kejadian di Brangsong dan Sekopek.

Kejadian pembakaran teranyar terjadi hingga artikel ditulis hari ini (Selasa, 5/02/2019) sebuah mobil di Kendal dibakar. Menurut Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Agus Triadmaja, kasus terjadi di 27 TKP sebanyak 29 mobil dan motor yg dibakar.

Tetapi, hingga kini pihak Polri belum berhasil menangkap pelaku dan mengungkap motif. Abiyoso menengarai, ada kesamaan modus operandi pembakaran kendaraan di semua lokasi. 

Hal itu, terlihat pola dan waktu kejadian yang seluruhnya mirip. Mulai dari media yang digunakan seperti botol yang diisi minyak dan kain yang mudah tersulut api seperti molotov.

Kapolda JawaTengah, Irjen Pol Condro Kirono menyatakan, "Setelah kita evaluasi, beberapa kejadian tidak ada motif ekonomi. Mau mencuri barang juga tidak ada. Tidak juga ada motif dendam pribadi, berdasarkan pengakuan korbannya," katanya.

Analisis
Dari perspektif intelijen, menilai gangguan serangan terhadap publik tersebut dapat disebut sebagai aksi teror. 

Dari target serangan teror yang terjadi, terlepas siapa yang melakukan, dalam teori intelijen, ada 2 tujuan dalam aksi teror ini, yaitu (1) cipta kondisi untuk menimbulkan keresahan, kekacauan dan (2) ketakutan publik atau dapat juga dimaksudkan penyampaikan pesan dari si pelaku atau pimpinannya (handler).

Sejak serangan awal pada 26 Desember 2018 hingga Selasa (5/2), yang belum dapat diungkap oleh pihak Polri, menunjukkan kasus ini dapat dinilai cukup serius, terencana dan makin meresahkan. 

Bahkan menakutkan masyarakat bisa menjadi korban khususnya di Semarang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang. Memang baik pemerintah daerah maupun aparat keamanan terus mengimbau agar masyarakat jangan resah, tetapi karena serangan terus terjadi hingga hari raya Imlek, efek psikologisnya menjadi tidak baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun