Mohon tunggu...
ono Prayetno
ono Prayetno Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai semua Ciptaan Tuhan tanpa membeda bedakan

Bekerja sebagai Pramuwisata

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Masa Karantina Mandiriku Akhirnya Selesai Juga.

31 Maret 2020   12:49 Diperbarui: 31 Maret 2020   13:38 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sudah genap 16 hari aku 'stay at home" di my sweet home dan aku merasa lega karena sejauh ini aku belum ada mengalami  gejala atau gangguan kesehatan seperti yang banyak bertebaran di Medsos tentang gejala terinfeksi Virus tersebut. Misalnya, batuk kering, sesak nafas dan demam tinggi dll.
Aku menghitung masa karantina mandiriku, sejak aku terakhir kali mengadakan contact dengan warga Malaysia yang juga adalah tamuku  yang kemarin tanggal 12 sd15 Maret mengadakan kunjungan wisata ke Danau Toba dan aku ditugaskan untuk mendampingi  sesuai dengan tugasku sebagai seorang Pramuwisata.
Begitu juga aku pun masih sering contact dengan mereka melalui aplikasi WhatsApp, kami juga menjalin pertemanan melalui Facebook dan sejauh ini merekapun memberikan kabar bahwa mereka pun baik baik saja.

Saat saat seperti ini setiap hari kita adalah masa inkubasi. Mungkin hari ini adalah hari kesatu, kedua , ketiga atau mungkin hari ke 10, ke 11, 13 atau ke 14. Who knows.?
Artinya tidak merasa gejala bukan berarti aman. Tapi tetap harus waspada dan menjaga jarak sambil terus memelihara kesehatan sesuai dengan yang dianjurkan oleh ahlinya.

Satu, yang membuat aku sedikit sedih sejak direleasenya  himbauan untuk stay at home yaitu, karena semua tempat wisata akhirnya terpaksa ditutup karena dianggap sebagai salahsatu tempat yang paling rentan terhadap penyebaran Covid-19 karena dikunjungi oleh banyak orang dari segala penjuru.

Aku bersedih bukan karena harus istirahat bekerja karena 'no job' tetapi,  karena aku terpaksa menghentikan salahsatu kesenanganku yaitu berendam dan berenang di pemandian air panas dibawah kaki gunung Sibayak.
Padahal dari sini aku banyak sekali dapat manfaat baik itu manfaat untuk kesehatan, kesehatan fisik juga kesehatan jiwa dan ketenangan pikiran. Karena kegiatan berenang menurut para ahli dapat menyehatkan paru paru dan jantung dan berendam di air hangat bermanfaat untuk  kelancaran peredaran darah juga untuk proses detoksifikasi kandungan belerang yang ada di Kolam ini pun sangat baik untuk kesehatan kulit.
 

Selain manfaat kesehatan disini aku juga banyak bertemu dengan orang orang yang satu frekuensi denganku dan kalau bicara itu, "nyambung."
Salah satu poin yang penting karena disini kami bisa saling tukar pikiran dan berdiskusi dan kebanyakan topik yang dibicarakan adalah tentang kesehatan dengan segala permasalahannya juga tempat kami menjalin hubungan persahabatan.

Mereka datang dari kota Berastagi dan Kabanjahe sekitarnya.
Pagi pagi sekali kami sudah berada di Kolam pemandian ini dengan jadwal 4 kali seminggu.
Begitu semangatnya kami menyambut hari hari bercengkrama, bersenda gurau tanpa mengenal batas status sosial maupun strata ekonomi.
Dan  kami masih melakukannya ketika Covid itu sudah mewabah di Indonesia.
Karena kami masih yakin kalau  Covid belum sampai ke wilayah kami.

Sejak direleasenya himbauan untuk tidak melakukan kegiatan diluar rumah atau "stay at home"  tempat kami biasa ngumpul itu pun  akhirnya dilokdon.
Demi memutus mata rantai penyebaran wabah yang semakin merajalela.

Dan keriuhan tawa serta canda yang biasa menghiasi pagi kami akhirnya tak terdengar lagi.
Tinggallah kenangan yang mengisi relung relung hati  semoga menjadi kenangan indah nan abadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun