Mohon tunggu...
Prawira Tama
Prawira Tama Mohon Tunggu... Insinyur - Pembaca

Prawira Tama, lahir di Lumajang dan hidup secara nomad di beberapa kota. Pernah terlibat dalam beberapa penulisan buku bersama. Buku (solo) kumpulan puisinya akan terbit segera.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kala Itu Kita di Pantai

11 September 2020   10:10 Diperbarui: 14 September 2020   15:48 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ombak menyapa;
menyisir sepanjang hamparan pasir.
ia mengucap salam dengan deburnya
yang menyamarkan debarku.
"lantas apa rencana kita nanti?" tanyamu.

aku diam terlena oleh riuh suasana;
menjelma pasir yang pasrah menerima semua
--tiba dan pergi.
tanpa sekalipun ada kesempatan bertanya;
tanpa sedikit pun tahu akan jawaban
tentang mengapa Tuhan menciptakan buih di lautan
juga tentang apa saja yang ada di seberang lautan sana.

waktu terus terbakar oleh sinar matahari
tapi kita tak peduli;
sibuk menyiulkan kemungkinan-kemungkinan dari hati,
dan mungkin kita akan melihat ombak yang sama
lima puluh tahun lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun