Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

DGN 2015: Saat Dahsyatnya Gastronomi Indonesia Membumbui Dunia

10 Desember 2015   19:43 Diperbarui: 10 Desember 2015   21:26 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Data Kementerian Pariwisata menyatakan bahwa sektor kuliner berkontribusi pada nilai tambah bruto sebesar 208,6 trilyun rupiah dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4,5 persen dari tahun 2012-2013. Penyerapan tenaga kerja sebesar 3,7 juta orang dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 26 persen. Unit usaha yang tercipta sebesar 3 juta unit dengan pertumbuhan 0,9 persen. Indikator ini menunjukkan bahwa kuliner Indonesia merupakan salah satu penggerak ekonomi rakyat. 

Kuliner Indonesia memiliki daya tarik besar dan dapat diterima oleh masyarakat internasional, terbukti dengan penobatan rendang sebagai salah satu makanan terlezat di dunia versi CNN. Sudah selayaknya kuliner Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan dapat menunjukan taringnya di dunia internasional, bersaing dengan negara yang terkenal dengan kulinernya seperti Tiongkok, Jepang, Thailand, Korea, Italia dan Prancis.

Untuk menghasilkan sebuah kuliner yang lezat diperlukan suatu seni memasak yang dikenal dengan istilah gastronomi. Potensi perkembangan gastronomi Indonesia yang unik dan sangat besar, dipengaruhi oleh kapasitasnya sebagai penghasil rempah-rempah yang sangat beragam jenisnya sesuai kondisi geografis dan kebudayaan tiap etnik. Namun keunikan gastronomi yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal ini mulai tergerus dan menghilang, seiring perubahan pola gaya hidup khususnya masyarakat urban di perkotaan besar yang semakin jarang bersentuhan dengan identitas asal mereka.

Globalisasi gastronomi dapat menjadi tantangan dan peluang dalam usaha pelestarian dan mengangkat gastronomi Indonesia di dunia internasional. Dengan slogan Heritage in Creativity, terbentuklah AGI (Akademi Gastronomi Indonesia) sebuah organisasi nirlaba yang berkomitmen mengungkapkan warisan gastronomi nusantara sesuai perkembangan jaman dan kebutuhan masyarakat baik pada tatanan daerah, nasional maupun internasional, melestarikan dan mengembangkan warisan gastronomi nusantara sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia dan identitas bangsa, menyebarluaskan (promosi) kebudayaan gastronomi sebagai karakter dan identitas bangsa baik pada tingkat nasional maupun internasional. AGI merupakan anggota ke-23 dari Akademi Gastronomi Internasional (IAG) yang berkantor pusat di Paris Prancis, dan menjadi negara kedua di Asia setelah Jepang yang menjadi anggota IAG.

Berlatar belakang itulah diperlukan pemikiran berkualitas sebagai landasan untuk mengembangkan program secara sinergi dan terintegrasi yang bertujuan untuk mencatat dan melestarikan kekayaan gastronomi Indonesia, mempromosikan melalui globalisasi makanan Indonesia, termasuk mengemas citra makanan Indonesia dalam sebuah cetak biru yang dapat dilaksanakan.

Dengan kerjasama AGI dan Kementerian Pariwisata serta didukung PT.Pupuk Kujang Cikampek, Total Indonesie, Hotel Gran Mahakam, Kedutaan Besar Denmark, maka terselenggaralah Dialog Gastronomi Nasional (DGN) 2015 dan Peluncuran Destinasi Wisata Kuliner Tahap Pertama dengan branding Indonesia Spice Up The World, yang berlangsung di Hotel Gran Mahakam Jakarta Selatan pada 23-24 Nopember 2015 lalu. 

Kegiatan acara selama dua hari ini diisi dengan presentasi, workshop dan Diskusi Panel, untuk membangun kesepakatan bersama sebagai bentuk kontribusi dalam membangun peta jalan (roadmap) gastronomi Indonesia agar lebih mampu berkiprah di tingkat dunia. DGN 2015 menampilkan narasumber pembicara pakar bidang gastronomi dan diikuti peserta berbagai latar belakang antara lain Pemerintah, akademisi, praktisi, organisasi profesi, lembaga masyarakat, perusahaan swasta, budayawan dan media massa.

 

Dalam sambutan pembukanya, Vita Datau Messakh (Ketua Akademi Gastronomi Indonesia (AGI)) mengatakan bahwa Gastronomi adalah harta terpendam Indonesia  yang perlu kita keluarkan ke permukaan, ungkapkan, lestarikan dan sebarluaskan. Gastronomi Indonesia menjadi cerminan kekayaan budaya dan sejarah Indonesia di mata dunia. Gastronomi bukamlah sebatas kuliner, melainkan sebuah mata rantai panjang keberadaan makanan dari hulu hingga hilir. Berkembangnya industri gastronomi di Indonesia akan memberikan kontribusi besar dalam pengembangan dan peningkatan ekonomi kerakyatan.

Gastronomi memiliki kekuatan besar sebagai media diplomasi dalam merepresentasikan kedaulatan negara yang memiliki sejarah budaya dengan peradaban tinggi.  Diharapkan kedepannya akan lebih banyak lagi pemangku kepentingan yang terlibat untuk bersama-sama mengembangkan industri gastronomi Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai negara gastronomi terbesar di dunia.  

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun