Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Cara Termudah untuk Berbagi Memori dalam Menyimpan Kenangan Terindah

6 Juni 2018   23:59 Diperbarui: 7 Juni 2018   00:31 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Screenshot pribadi

Sejak pertama kali menggunakan ponsel pintar (smartphone), tanpa ragu menggunakan media penyimpanan eksternal microSD SanDisk Ultra berkapasasitas 8 GB. Ketika memiliki ada tambahan lagi satu tablet dan satu smartphone, juga memperlengkapinya dengan microSD SanDisk Ultra 8 GB dan microSDHC SanDisk Ultra 16 GB. Nah saat memiliki satu smartphone lagi, microSDHC SanDisk Ultra 32 GB pun segera mengisi slot microSD.  

Sementara beberapa ponsel non-smartphone yang dimiliki, cukup memggunakan microSD berkapasitas 2 GB dan 4 GB dengan merek yang identik warna birunya. Biasanya ponsel jenis ini lebih sering dipakai hanya sebagai perekam suara saja, seperti merekam wawancara narasumber maupun merekam presentasi narasumber dalam seminar dan konferensi pers. 

SanDisk Cruzer Blade 8 GB (kiri) dan SanDisk Ultra Dual USB Drive 3.0 (kanan) (Foto: Prattemm)
SanDisk Cruzer Blade 8 GB (kiri) dan SanDisk Ultra Dual USB Drive 3.0 (kanan) (Foto: Prattemm)
Dengan bekal berbagai macam gawai tersebut, kegiatan sebagai citizen journalist (blogger) dilakoni dalam era digital. Alhasil seluruh gawai lebih banyak diisi oleh ribuan foto dan puluhan video dari berbagai liputan. 

Terkadang ada saat-saat tertentu harus mengalami dilema, yaitu ketika kapasitas memori internal smartphone maupun eksternal microSD mendekati penuh. Sementara pengambilan foto dan video tak mungkin ditunda maupun dilewatkan. 

Maka tak terelakkan lagi, sudah begitu seringnya harus menghapus beberapa aplikasi (apps), serta banyak file foto dan video lama. Ini demi mendapatkan foto dan video dalam liputan terbaru. 

Seiring waktu pada tahun 2017 mendapatkan dua buah SanDisk Ultra Dual USB Drive 3.0, yang masing-masing berkapasitas 16 GB. Kedua perangkat yang didapat sebagai souvenir dari kegiatan gathering korporasi ini, hingga kini belum juga dipakai karena merasa repot harus install aplikasi untuk pemakaiannya. 

Hingga tibalah saatnya semua permasalahan penyimpanan foto dan video terjawab sudah. Sudah saatnya ciptakan ruang yang lebih banyak untuk kenangan di gawai kita masing-masing.  


Menurut Idris Effendi (Country Manager SanDisk Indonesia), dewasa ini telah terjadi ledakan konten digital yang dihasilkan dari kamera smartphone. Terkait fenomena tersebut, ada masalah yang dialami yaitu kapasitas memori yang cepat habis dan transfer data (foto dan video) yang rumit antar smartphone yang apalagi berbeda sistem operasinya (OS). 

Hal inilah yang mendasari SanDisk dalam menciptakan solusi kategori memori Dual Drive. USB Flash Drive yang akan membantu berbagi data dengan komputer PCs, Mac, serta smartphone Android. Dengan dua konektornya (micro-USB dan USB), semua perangkat akan dapat kompatibel dengan SanDisk Dual Drive. Ini termasuk dengan smartphone dan tablet Android yang telah supporr USB OTG (On-The-Go).

Lalu kita dapat terus melakukan backup dengan mengosongkan memori smartphone setiap saat tanpa rasa khawatir, untuk kembali beraksi mengambil foto dan video lagi. Kapasitas memori yang tersedia adalah 16 GB, 32 GB, 64 GB, dan 128 GB. 

Selain desain produk, SanDisk juga terus memodifikasi perangkat lunak (software) untuk mendukung kinerja terbaik SanDisk Dual Drive. Aplikasi SanDisk Memory Zone yang tersedia pada drive dan Google Play, akan membackup data dan secara otomatis memindahkan data dari gawai ke drive. 

Transfer data dapat pula diarahkan ke layanan Cloud Storage seperti Sugarsync, Box, Picasa, Dropbox, dan Google Docs. Selain itu untuk keamanan file, telah dilengkapi fitur pelindung berupa password. 

Idris Effendi mendemokan SanDisk Memory Zone (Foto: Instagram @tamitawibisono)
Idris Effendi mendemokan SanDisk Memory Zone (Foto: Instagram @tamitawibisono)

"Revolusi penyimpanan data digital, dinulai dengan ditemukannya teknologi SD-card oleh SanDisk," ungkap Idris Effendi dalam SanDisk - Kompasiana Nangkring "Easy On Easy Off - Free Up Your Phone and Make Room for More Memories", pada 30 Mei 2018 lalu di Resto Sentral Al-Jazeerah Jakarta Timur. 

SD-card merupakan solusi penyimpanan data untuk kamera digital, dan memainkan peranan penting dalam menggantikan teknologi baru dari kamera analog.

"Produk SanDisk semuanya dikontrol mulai dari hulu hingga hilir, sehingga tingkat kerusakannya sangat kecil," ujar Idris Effendi. 

SanDisk yang memiliki hak patent teknologi penyinpanan data, dapat menentukan produk serta memiliki tempat produksi (pabrik) bahan baku yang berlokasi di Jepang. Untuk kemudian bahan baku yang berbentuk seperti wafer akan diolah ke pabrik di Shanghai Tiongkok (IC Packaging) dan Penang Malaysia (SSD Assembly).

Kini produk SanDisk telah dikenal mulai dari Flash Disk, MicroSD, MicroSDHC, MicroSDXC, SSD, hingga Data Center.  Umumnya Data Center akan digunakan oleh beberapa brand e-commerce seperti Lazada dan Shopee, yang menggunakan jasa layanan SanDisk untuk dapat melayani jutaan data transaksi per harinya. 

Foto:Prattemm
Foto:Prattemm
Produk SanDisk juga dipakai oleh Jurnalis Foto Senior Harian Kompas Arbain Rambey. Produk tersebut adalah SSD, bahkan ada yang berkapasitaa 1 TB (terrabytes).

Dalam era mobile photography saat ini, peranan ponsel genggam (handphone) telah menjadi kekuatan utama. Kualitas kamera ponsel bahkan dapat melebihi kamera digital. 

"Kamera handphone akan dapat menyamai hasil jepretan kamera profesional," ungkap Arbain Rambey (Jurnalis Foto Senior Harian Kompas. Namun kondisi akan terbentuk jika obyek foto maupun yang mengambil gambar harus dalam keadaan diam. 

Di tahun 2012 ada foto headline Harian Kompas yang menggunakan hasil jepretan dari perangkat Blackberry. Penggunaan foto dari kamera ponsel oleh Harian Kompas, karena situasi khusus yang hanya memungkinkan penggunaan kamera ponsel dibandingkan kamera profesional. 

Kedepannya Arbain memperkirakan dunia fotografi hanya akan mengenal dua jenis kamera yaitu kamera mirrorless dan kamera ponsel. Arbain menyarankan agar rajin-rajinlah untuk mengambil gambar keadaan kondisi perkotaan di masa kini menggunakan smartphone.

Nanti dalam kurun waktu setidaknya lima tahun, foto yang tadinya biasa akan terasa isrimewa dengan perubahan besar perkembangan kota. Akan ada banyak kenangan terindah dari masa lalu saat dilihat dalam masa kini. 

Jadi gak usah risau lagi akan smartphone yang kehabisan memori dan ribet melakukan transfer data. Cara termudah untuk berbagi memori dalam menyimpan kenangan terindah, serahkanlah tugasnya pada SanDisk Dual Drive. "Gitu aja kok repot!" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun