Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Sailing Home"

29 Mei 2018   18:59 Diperbarui: 10 September 2018   15:38 2315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot Video Youtube LeoBowo

Para taruna / kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) pastinya akan memiliki kesempatan untuk berlayar dengan KRI Dewa Ruci. Kapal yang berbasis di Armada Timur Surabaya Jawa Timur ini, merupakan kapal pelatihan bagi para calon perwira TNI Angkatan Laut. 

KRI Dewa Ruci yang berbobot 847 ton dan dapat membawa 75 awak kapal ini, telah memperkuat armada laut TNI AL sejak tahun 1953. Pelayaran muhibah keliling dunia telah dilakukan dua kali oleh KRI Dewa Ruci, yaitu pada tahun 1964 dan 2012. 

Selain kegiatan tahunan latihan pelayaran bintang (Kartika Jala Krida) bagi kadet AAL, KRI Dewa Ruci juga memiliki tradisi turun temurun ketika melintas Selat Sunda. Upacara tabur bunga sebagai penghormatan prajurit KRI Dewa Ruci atas arwah Kapten (L) August Friederich Hermann Rosenow. Abu jasad AFH Rosenow yang merupakan Komandan KRI Dewa Ruci yang pertama (1953~1954), telah ditabur di Selat Sunda atas permintaannya sendiri. 

KRI Dewa Ruci membawa 30 purnawirawan TNI AL, bertolak dari JICT II Tanjung Priok menuju tenggara Pulau Damar, Kepulauan Seribu, pukul 05.30 pada 16 Nopember 2017. 

Berselang 1,5 jam kemudian, KRI Dewa Ruci tepat saling berhadapan dengan KRI Bima Suci. Lalu terjadi penghormatan parade lambung dari kedua kapal layar latih tiang tinggi. Kemudian terjadi pergerakan dari KRI Dewa Ruci memandu KRI Bima Suci menuju Dermaga JICT II, untuk melakukan proses sandar di dermaga tersebut. 

Kedatangan KRI Bima Suci yang dipandu oleh KRI Dewa Ruci ini, disambut langsung Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang didampingi oleh KSAL Laksamana Ade Supandi beserta Menteri Kabinet Kerja. 

KRI Bima Suci yang bernomor lambung 945 telah memasuki perairan Indonesia sepekan sebelum tiba di Jakarta, telah berlayar perdana dari Spanyol pada 18 September 2017. Pelayaran perdana ini sekaligus melaksanakan pelayaran Kartika Jala Krida 2017 bagi 119 Taruna / Kadet AAL tingkat III Angkatan 64. 

KRI Bima Suci telah dibuat sejak 2016 di Galangan Kapal Freire Shipyard di kota Vigo Spanyol. Kapal latih yang memiliki panjang 114,20 meter ini, akan meneruskan tradisi keperkasaan, ketangguhan dan kejayaan KRI Dewa Ruci sebagai kapal layar latih bagi kadet AAL. KRI Dewa Ruci akan tak benar-benar pensiun dini, namun masih akan berlayar antara lima hingga sepuluh tahun lagi dengan penugasan di dalam negeri saja. 

KRI Bima Suci (Screenshot Video Youtube LeoBowo)
KRI Bima Suci (Screenshot Video Youtube LeoBowo)
Sementara itu...

Laksamana Ade Supandi akan memasuki purnatugas sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut pada 28 Mei 2018. Lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1983 ini, memulai karir sebagai perwira pelaut di KRI Monginsidi sebagai Asisten Perwira Divisi. 

Berbagai jabatan penting pernah diembannya antara lain Gubernur AAL (2010), Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (2011), Kepala Staf Umum TNI (2014), hingga Kepala Staf TNI AL sejak 2014 hingga memasuki masa pensiun di akhir bulan Mei 2018 ini. 

Laksamana Ade Supandi (Screenshot Video Youtube LeoBowo)
Laksamana Ade Supandi (Screenshot Video Youtube LeoBowo)
Lalu, suatu waktu...

KRI Bima Suci yang tengah melakukan latihan ringan di Jembatan Suramadu, terlihat penyanyi muda Vadi Akbar yang didampingi oleh sekitar 20 taruna dan taruni AAL Bumimoro Surabaya. 

Vadi Akbar tengah menggarap video klip terbaru yang berjudul "Sailing Home" ciptaan Colin Bass dan Harry Kiss. Bagi yang pernah mendengarkan lagu "Denpasar Moon" yang sempat populer di era 90-an, itu merupakan salah satu ciptaan dari Colin Bass. 

Vadi Akbar mengatakan bahwa dirinya sangat mengagumi alutsista latih milik TNI AL yang baru ini. Dengan menggunakan seragam Kapten TNI AL ini, Vadi Akbar terlihat tampil gagah memimpin para Taruna AAL berlatih di atas KRI Bima Suci. 

"Saya ingin mempromosikan kehebatan Angkatan Laut Indonesia melalui sebuah lagu," ujar Vadi Akbar. 

Lagu "Sailing Home" menjadi terasa berwibawa dalam balutan musik orkestra, dengan sentuhan aransemen dari musisi Tohpati dan orkestrasinya dimainkan oleh Praha Simphony Orchestra Ceko. 

Harry Kiss menjelaskan bahwa lagu "Sailing Home" dipersembahkan khusus untuk Laksamana (Admiral) Ade Supandi yang telah memasuki masa pensiun akhir Mei 2018 ini. 

"Dalam videoklip ini juga akan memperlihatkan parade berbagai kapal perang, pesawat terbang, serta dua kapal selam baru milik TNI AL yaitu KS 403 dan KS 404," jelas Harry lebih lanjut. 

KRI Nagapasa (Screenshot Video Youtube LeoBowo)
KRI Nagapasa (Screenshot Video Youtube LeoBowo)
KS 403 yang dikenal dengan nama KRI Nagapasa (403), merupakan kapal selam kelas Cakra berawak 41 orang prajurit. KRI Nagapasa berbobot 1.400 ton dan berkecepatan 21 knot ini, termasuk sebagai armada pemukul Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur (Armatim) TNI AL. Dipersenjatai dengan peluncur torpedo 533 mm serta peluru kendali anti kapal permukaan. 

Sementara KS 404 dikenal dengan nama KRI Ardadedali (404), yang bersama KRI Nagapasa dibuat di Galangan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), Okpo, Korea Selatan. Spesifikasi KRI Ardadedali ini merupakan penyempurnaan dari pendahulunya KRI Nagapasa. 

KRI Ardadedali (Screenshot Video Youtube LeoBowo)
KRI Ardadedali (Screenshot Video Youtube LeoBowo)
Terkadang timbul pikiran, seperti apakah menu makanan pengisi perut bagi Korps Pelaut maupun Korps Marinir TNI AL yang bertugas di kapal perang (KRI). Kebetulan sekali beberapa waktu lalu mulai sedikit tersingkap saat memgunjungi Resto Teras Istana. 

Kopi Navy (Foto: Prattemm)
Kopi Navy (Foto: Prattemm)
Kabindo TNI AL (Foto: Prattemm)
Kabindo TNI AL (Foto: Prattemm)
Oh ternyata, ada yang namanya Kopi Navy dan Mie KRI. Dua menu ini sudah pasti tersedia di Resto Teras Istana. Kopi Navy dan Mie KRI memiliki ramuan tambahan rempah-rempah khusus. Saat itu belum sempat menjajal Mie KRI. Namun Kopi Navy ini lumayan bikin mata melek lamanya. 

Nah kebetulan sempat pula mencicipi biskuit KRI yang namanya Kabindo. Lumayan pegel juga gigit dan mengunyah biskuit yang tebal. Ketika ditanyakan pada seorang veteran Marinir, biasanya biskuit dimakan bareng minuman kopi pagi. 

Jika satu bungkus biskuit habis, biasanya dalam sehari masih akan kenyang. Biskuit ini akan menjadi perbekalan saat penugasan latihan lapangan / operasi di hutan bagi maupun penugasan berlayar di kapal perang. 

#JalesvevaJayamahe 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun