Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dua Sundulan Maut Penebus Kesalahan, Saatnya Bangkit dari Keterpurukan

25 Februari 2018   11:21 Diperbarui: 25 Februari 2018   11:36 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi gol Milan Skriniar (Foto: Twitter @Inter_id)

Duo mantan Inter Milan yang kini berbaju Genoa, sempat sukses "membantu" Inter dengan membawa Genoa mengalahkan Lazio 1-2 pada 5/02/2018 di Stadion Olimpico. Diego Laxalt dan Goran Pandev bahu-membahu mencuri poin, sehingga terbuka peluang Inter menjauhi Lazio dalam empat besar klasemen sementara pekan ke-24 Liga Serie-A. 

Laxalt dibeli Inter pada musim panas tahun 2013. Kemudian dipinjamkan ke ketiga klub dalam tiap musimnya (Bologna, Empoli, Genoa). Bintang asal Uruguay ini baru dipermanenkan Genoa pada tahun 2016. Sementara Pandev yang berkebangsaan Macedonia, ketika dibeli Inter dari Belasica pada tahun 2001, langsung dipinjamkan ke Spezia dan Ancona hingga 2004. Akhirnya dijual ke Lazio untuk bermain selama lima musim, kemudian balik lagi ke pelukan Inter. Setahun terakhir masa kontrak, malah dipinjamkan ke Napoli.

Namun duo itu justru mempermalukan Inter pada pekan ke-25 Serie A di Luigi Ferraris dengan skor 2-0. Setelah gol pertama akibat bunuh diri Andrea Ranocchia yang gagal mengamankan umpan Milan Skriniar, gol kedua dicetak oleh Pandev setelah menerima hasil umpan terukur Laxalt. Benar-benar pembuktian dari mantan yang telah disia-siakan oleh Nerrazzuri.

Screenshot dari Twitter@inter_id
Screenshot dari Twitter@inter_id
Lalu bagaimana dengan laga pekan ke-26 menghadapi Benevento di Stadion Giusepppe Meazza dinihari WIB 25/02/2018. Klub berlogo dan berjulukan Stregoni (Penyihir) datang dengan kekuatan sihir yang dapat bikin gangguan nalar. Coba bayangin, Benevento yang telah bertransformasi diri di tahun 2005 (berdiri 1929), masih berada di Serie C2 pada musim 2007-2008. 

April 2016, Benevento berhasil menjadi kampiun Serie-C dan promosi ke Serie-B.  Juni 2017, Benevento mencatat sejarah promosi ke Serie-A. Hingga kini Benevento memang masih terpuruk di dasar klasemen Serie-A, namun bisa saja dapat menyihir publik Giuseppe Meazza.

Baru berjalan enam menit, serangan balik Benevento dilancarkan dengan terobosan yang dilakukan Massimo Coda namun berhasil dihadang Andrea Ranocchia. Halauan bola hanya menghasilkan sepak pojok, yang dengan mudah ditinju oleh Samir Handanovic ke luar kotak penalti.

Tiga menit kemudian Letizia berhasil melakukan tackling bersih terhadap Antonio Candreva, yang tengah berupaya menuntaskan umpan lambung Matias Vecino. Berbagai aliran serangan Inter seperti kesulitan untuk dapat menembus pertahanan parkir bus ala Benevento.

Di menit ke-26, Coda berhasil melancarkan serangan balik dan menerobos area kotak penalti Inter. Untung saja Milan Skriniar sigap melakukan tackling bersih.Handanovic berhasil mementahkan tembakan yang dilakukan oleh Coda dari dalam area kotak penalti pada menit ke-28.

Menit ke-38, penyerang belia 18 tahun Brignola, berhasil lolos dari penjagaan pemain Inter dan mengirim umpan ke mulut gawang. Namun karena terlalu dekat dengan Handanovic, kiper Inter iti berhasil menangkap bola. 

Tiga menit kemudian Inter mendapatkan tendangan bebas depan kotak penalti. Eksekusi yang dilakukan oleh Eder Citadin Martins berhasil diblok oleh Bacary Sagna. Menjelang peluit panjang babak pertama ditiup, Skriniar berhasil meredam upaya umpan silang dari Coda dengan melakukan tackling bersih.

Babak pertama #InterBenevento 0-0.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun