Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Reborn Harmony di Pelabuhan Tanjung Priok

8 Desember 2017   09:09 Diperbarui: 8 Desember 2017   09:46 2060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sebuah grup Whatsapp pada 22 Nopember 2017, ada yang membagikan informasi Pelindo Port Run 2017. Akhirnya setelah berusaha masuk situs resmi IPCRun melalui akun Twitter Pelindo II (IPC) @IndonesiaPort, dapat juga melakukan registrasi kepesertaan. Niatnya sih mengikuti kategori 5K, namun kok tak kelihatan di menu registrasi. Dengan sangat terpaksa berhasil registrasi untuk kategori lari 10K.

Minggu dinihari 3 Desember 2017, akhirnya memutuskan menggunakan Transjakarta karena merasa tak dapat mengejar shuttle bus yang disediakan panitia di fx-Senayan. Dengan rute Kebayoran Lama - Grogol - Cawang UKI - Tanjung Priok, tibalah di Terminal Bus Tanjung Priok pukul 05.40.

Niatnya sih berjalan kaki melalui Stasiun Tanjung Priok karena dahulu pernah Visit bersama Pelni mencicipi KM Keludyang baru saja tiba dari pelayarannya. Entah kenapa kaki ini bergerak ke arah lain. Setelah bertanya ke salah satu sekuriti di kawasan pergudangan kontainer, menujulah kawasan Polrestro KP3 Tanjung Priok. Wah sempat kebingungan juga ada antrian truk kontainer. Kirain sedang antri melakukan timbangan muatan, ternyata pintu masuk telah ditutup untuk kegiatan Pelindo Port Run. Eh ada juga sepeda motor jurnalis yang juga berada di gerbang masuk yang tergembok. Akhirnya sih masuk lewat pagar kecil, terus sambil berjalan cepat menuju Terminal Penumpang Pelabuhan Indonesia II.

Beberapa Polisi dan marshall Pelindo Port Run, menyemangati untuk berlari karena start sudah akan dimulai. Awalnya yang berjalan cepat, akhirnya terpaksa berlari juga karena bertemu peserta yang juga datang kesiangan terus langsung berlari kencang. Tiba di Terminal Penumpang Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II), langsung menitipkan tas dan kemudian memulai start.

Setelah beberapa langkah dari garis start, terdengar teriakan panitia dalam menyambut peserta yang telah masuk garis finish. Sementara rekan peserta yang tadi kesiangan, langsung melesat berlari kencang bagaikan kijang hingga tak kelihatan dalam hitungan satu menit. Santai saja bro, kan pelari rekreasional. Menumbuhkan kembali keselarasan hidup (Reborn Harmony) kan tak harus berlari menyusuri hutan, sawah dan pegunungan. Ternyata reborn harmony dapat pula dilakukan di kawasan pelabuhan laut.

Sambil berlari kayak siput dan kura-kura yang terkadang juga berlari seperti badak dan komodo, tak lupa dong urusan cekrek.. cekrek... cekrek....

Foto: Prattemm
Foto: Prattemm
Foto: Prattemm
Foto: Prattemm
Memasuki kilometer pertama, kok merasa ada yang aneh tapi belum ngeh juga. Banyak pelari yang berada di belakangku, padahal tadi memulai start sudah tertinggal sangat jauh.  Aktivitas pelabuhan seperti terhenti sementara. Biasanya sih aktivitas pelabuhan berjalan nyaris 24 jam, tiada henti sebagai urat nadi perekonomian bangsa. Energizing Trade, Energizing Indonesia. Begitu slogan keren dari IPC.

Foto: Prattemm
Foto: Prattemm
Foto: Prattemm
Foto: Prattemm
Perjalanan lari melewati berbagai pergudangan kontainer, markas militer Batalyon Perbekalan & Angkutan - Air(Yon-Bekang Air) TNI-AD, kantor pelabuhan, tiga terminal operasi pelabuhan, bea cukai, gudang kontainer.

Foto: Prattemm
Foto: Prattemm
Foto: Prattemm
Foto: Prattemm
Eh ternyata baru tahu ada layanan feri cepat terbaru ASDP dengan rute Tanjung Priok ke Tanjung Perak sejak 2 Desember 2017. Kapal feri cepat Ferrindo 5 melayani angkutan penumpang laut Jakarta ke Surabaya dalam waktu tempuh  30-36 jam saja.

Foto: Prattemm
Foto: Prattemm
Sesudah checkpoint di titik 5 Km, harusnya segera menuju berbelok ke kanan menuju 6K. Wah baru sadar, cuma sendirian akan berbalik lagi melewati 5 kilometer pertama yang sama. Kendaraan pribadi maupun truk angkutan mulai berseliweran di jalanan yang tadinya sempat steril. Wah bakalan rugi dong kalo sampai 'dicium' bemper kendaraan bermotor.

Foto: Prattemm
Foto: Prattemm
Selain pengalaman 'dicium' becak dari arah belakang, juga pernah nyaris ditabrak sepeda motor sewaktu berdomisili di Surabaya. Waktu hendak menyeberang jalan, setelah mantap ingin menyeberang malah 'dicium' becak yang sedang kencang melawan arus. Cuk, cuk!. Untung saja betis cuma pegal-pegal sebentar. Di lain waktu hendak menyeberang jalan juga. Tiba-tiba tubuhku melayang ke udara, terus jatuh dengan pantat yang menyentuh tanah terlebih dahulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun