Mohon tunggu...
Yudha Pratomo
Yudha Pratomo Mohon Tunggu... Jurnalis - Siapa aku

is typing...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kamu, Menangislah...

26 Mei 2016   23:02 Diperbarui: 26 Mei 2016   23:04 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menangis. Unilad.co.uk

Tidak selamanya luka menjadi pedih.

Tidak selalu luka harus menangis.

Kadang, tangis adalah ekspresi bahagia yang tidak kita sadari.

Paling tidak, kita merasakan sakit saat air mata mengalir.

Inilah kebahagiaan sesungguhnya.

Dalam ketelanjangan makna, aku ingin...

menerjemahkan pelukan.

Sesering kita mengingkari hati, sedalam tidak terukur kita membodohi diri sendiri.

Bahkan dalam terik siang kerontang, kita saja yang kadang bersembunyi.

Tidak berani menampakkan kejujuran diri.

Tuhan tidak pernah berhenti mencintai kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun