Mohon tunggu...
yudhi
yudhi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pendidikan itu mengobarkan api dan bukan mengisi bejana. (Socrates)

Suka tertawa sendiri, tetapi tidak gila. Hu hu hu ha ha ha ....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Partisipasi Masyarakat dan Pentingnya Membangun Karakter dalam Pembangun Negara

19 Agustus 2018   00:11 Diperbarui: 19 Agustus 2018   00:14 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Belakangan ini (artikel ini ditulis pada tanggal 18 Agustus 2018), saya sangat antusias untuk mengikuti perkembangan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang diikuti oleh 2 pasangan calon (paslon), yaitu Jokowi vs Prabowo. Saya kemudian sibuk untuk menganalisa kelebihan dan kekurangan masing-masing paslon untuk dapat memperoleh paslon yang terbaik untuk memimpin negara ini.

Terkadang pilihan saya cenderung ke Prabowo, terkadang berubah ke Jokowi, lalu berubah lagi ke Prabowo, lalu berubah lagi ke Jokowi, dan demikian seterusnya. Jadi akhirnya, saya terombang-ambing kesana-kemari untuk menjatuhkan pilihan akhir, apakah harus Prabowo atau Jokowi ???? Atau mungkin ada baiknya jika saya menentukan pilihan dengan cara mengundi uang koin yah ? Ha ha ha, hanya bercanda....

Yang saya inginkan adalah solusi yang terbaik bagi bangsa dan negara ini, bukan hanya untuk periode masa bakti presiden 2019-2024, tetapi juga hingga jauh di masa mendatang. Setelah sekian lama merenung dan mencari jawaban atas pencarian saya, akhirnya saya tersadar, bahwa seharusnya saya tidak perlu sibuk untuk mempermasalahkan siapa yang menjadi presiden berikutnya.

Negara Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan ratusan juta warga. Dengan begitu banyak daerah beserta manusia di Negara Indonesia, sanggupkah seorang presiden beserta menteri-menterinya membenahi semua hal itu ? Tentu jawabannya tidak. Presiden dan para menterinya hanyalah manusia yang terbatas kemampuannya. Mereka hanya dapat membuat kebijakan-kebijakan strategis yang diharapkan dapat berguna bagi masyarakat banyak dan tidak lebih dari itu. Masyarakat yang dapat menikmati kebijakan tersebut bisa saja banyak atau hanya segelintir orang.

Lalu, siapa sesungguhnya aktor utama yang dapat membangun negara ini secara menyeluruh ? Jawabannya adalah kamu dan aku (kita semua). Negara ini tidak dapat menjadi baik secara menyeluruh jika hanya mengandalkan kerja presiden saja, tetapi negara ini memerlukan kerja kolektif antar semua elemen masyarakat di Indonesia untuk menjadi baik secara menyeluruh. Jika kita berprofesi sebagai seorang guru, maka ajarlah murid kita dengan sebaik-baiknya. Jika kita berprofesi sebagai seorang penulis, maka buatlah karya tulisan yang mengedukasi pembaca ke arah yang lebih baik. Jika kita berperan sebagai orang tua, maka besarkanlah dan didiklah anak-anak yang kita miliki dengan baik. Jika kita berperan sebagai anak, maka hormatilah dan ingatlah senantiasa akan orang tua kita.

Untuk itu, marilah kita tidak mempermasalahkan siapa yang menjadi presiden berikutnya (apalagi sampai saling melawan antar kubu yang berbeda pilihan presiden). Baik Jokowi atau Prabowo tidak masalah, yang penting ialah seorang presiden dapat menjalankan fungsi jabatannya dengan amanah kepada Tuhan dan kepada rakyat Indonesia. Dan bahkan toh jika nantinya seorang presiden terpilih tidak baik dalam menjalankan pemerintahannya, maka kita tentu boleh menggantinya dengan orang lain yang lebih baik darinya melalui sistem Pilpres yang digelar setiap 5 tahunan. Oleh karena itu, marilah kita menjadi dewasa dan tidak mempermasalahkan mengenai siapa presiden berikutnya.

Ada hal lain yang lebih utama dibanding Pilpres, yaitu Pemilihan Legislatif (Pileg). Pada Pileg, kita akan memilih calon legislatif dari daerah tempat tinggal kita yang dapat membawa aspirasi kita ke telinga pemerintah. Jadi, jika kita ingin berpartisipasi dalam pemerintahan untuk membangun daerah tempat tinggal kita, maka kita tidak boleh golput pada Pileg, melainkan perlu juga turut serta pada Pileg guna memilih para wakil daerah terbaik yang memiliki keseriusan untuk memperhatikan masalah di daerahnya dan juga dapat membawa aspirasi masyarakat di daerahnya ke pemerintah.

Pemerintahan yang berjalan diharapkan tidak hanya fokus untuk membangun negara secara fisik saja (seperti infrastruktur, ekonomi, pariwisata, dll). Tetapi wajib mendahulukan pembangunan karakter manusia (akhlak & integritas) di atas pembangunan fisik. Karena sebuah bangsa tidak cukup untuk dikategorikan sebagai sebuah bangsa yang sejahtera jika patokan kesejahteraannya hanya berupa gizi dan pendapatan per kapita (uang) semata. Patokan kesejahteraan dari suatu bangsa yang sebenarnya ialah bagaimana akhlak dan integritas dari bangsa tersebut, karena akhlak dan integritas menentukan kebahagiaan seorang manusia secara lahiriah dan batiniah sehingga hal ini juga berarti kebahagiaan dan kesejahteraan dari suatu bangsa. Untuk itu, pemerintah wajib memprioritaskan aspek pembangunan karakter manusia (akhlak & integritas) dalam visi & misi menjalankan pemerintahannya, seperti pembangunan karakter manusia dalam ranah pendidikan, birokrasi pemerintahan, kepolisian, pengadilan, penegakan HAM, dll.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun