Mohon tunggu...
Prastiwo Anggoro
Prastiwo Anggoro Mohon Tunggu... Insinyur - ingenieur

Seorang pemerhati lingkungan, budaya dan sumber daya manusia. Aktif di perkumpulan kepemudaan, Keinsinyuran, Lingkungan dan Pendidikan. Memberikan kontribusi melalui infiltrasi ke generasi muda dan berusaha menulis satu topik setiap minggu sekali.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ayo Tamasya ke TPA

3 November 2019   11:14 Diperbarui: 3 November 2019   11:25 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TPA tujuan adalah TPA di Telaga Punggur, di tempat tersebut Bpk Ruslan sebagai pemandu guide utk "Tamasya", Beliau mengajak kami ke 3 jenis sistem yang di gunakan  yaitu sebagai berikut :

1. Sistem Open Dumping 

Sistem ini merupakan sistem awal yang digunakan saat pembukaan TPA telaga punggur di tahun 1995,  Open dumping adalah sistem pembuangan sampah yang paling sederhana. Sampah hanya dibuang di sebuah tempat pembuangan akhir tanpa ada perlakuan lebih lanjut. Sistem ini telah di tinggalkan karena berdampak kepada lingkungan dan ekosistem sekitar

(dokpri)
(dokpri)
2. Sistem LandFill

Saat ini, sistem ini masih di gunakan oleh TPA telaga punggur, Sistem Landfill dalah sistem pengelolaan (pemusnahan) sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung, memadatkannya , dan kemudian menimbunnya dengan tanah.  Metode pengelolaan sampah dengan sanitary landfill adalah jenis yang paling umum digunakan dibanyak negara, termasuk Indonesia 

Menurut Pak Ruslan, sistem land fill telah berlangsung hampir 20 tahun, dan ketinggian timbunan mencapai 20 meter dari elevasi awal.  

Di area land fill, terdapat 1 bulldoser yang akan meratakan sampah yang di angkut oleh truk, namun sebelum itu para pemulung-pemulung akan mengumpulkan sampah-sampah yang mempunyai nilai jual sebagai contoh, sampah plastik .

Sampah-sampah yang di kumpulkan oleh pemulung (dokpri)
Sampah-sampah yang di kumpulkan oleh pemulung (dokpri)
3. Sistem Filterisasi

Sistem ini baru di terapkan di TPA telaga punggur, dengan menggunakan dasar geotextile di lapisan bawah dan bebatuan di lapisan kedua, air/cairan yang terkandung dalam sampah -sampah akan terpisah dan mengalir ke pip yang terhubung dengan bak-bak air filter yang telah di siapkan. 

Terdapat 3 bak filter, yang harus di lewati sebelum di lepas ke lautan atau sungai terdekat.  Sedangkan sampah-sampah yang telah mengalami proses filterisasi akan di proses menjadi gas atau di kenal dengan proses gasifikasi yang nanti nya akan menjadi bahan pembakaran

Tentu saja ada proses lanjutan yang memerlukan mekanisme tertentu (baca : Gasifikasi Biomasa - Sampah) , akan tetapi sistem terbaru ini lebih ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun