Mohon tunggu...
Prastiwo Anggoro
Prastiwo Anggoro Mohon Tunggu... Insinyur - ingenieur

Seorang pemerhati lingkungan, budaya dan sumber daya manusia. Aktif di perkumpulan kepemudaan, Keinsinyuran, Lingkungan dan Pendidikan. Memberikan kontribusi melalui infiltrasi ke generasi muda dan berusaha menulis satu topik setiap minggu sekali.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

7 Insinyur Profesional Asal KEPRI Terima Sertifikasi Asean

15 November 2018   14:52 Diperbarui: 15 November 2018   14:57 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
penerimaan medali dan sertifikat AER (dokpri)

Konferensi Insinyur Se Asean (CAFEO 36) yang di adakan di Resort World Sentosa -Singapura dari tanggal 12 november - 14 november 2018  memberikan kenangan manis bagi dunia keinsinyuran di wilayah Kepulauan Riau. Ajang pertemuan organisasi Non pemerintah se Asean beranggotakan 10 negara yang bergerak di bidang keinsinyuran (engineering) setahun sekali berisi forum working group, engineering education, SMRT railway technology, governing body meeting dan certification of AER (asean engineering register).

 Acara tersebut selain di hadiri oleh delegasi dari 10 organisasi keinsinyuran Se Asean yaitu PII (persatuan insinyur Indonesia), IES (The Institution of Engineering Singapore), IEM (The Institution of Engineering Malaysia), PUJA (Pertubuhan ukur jurutera & arkitek), PTC (The Philipine technological council), EIT (The Engineering Institute of Thailand), BEC (Board of Engineers Cambodia), LUSEA (Lao union of science and engineering associations), MES (Myanmar engineering society) and Vusta (Vietnam Union of Science and Technology) , juga di hadiri oleh Mr. Zaky Muhammad, Minister of Planning and Minister of Manpower of Singapore dan Dr. Ir. Arif  Yahya Msc. IPU.  Menteri Pariwisata Republik Indonesia. 

PII wilayah kepri telah berperan aktif men-supervisi anggota nya yang tergabung dalam persatuan insinyur Indonesia (PII) agar tersertifikasi sebagai AER. AER merupakan sertifIkat registrasi para insinyur profesional yang di berikan oleh AFEO (The Asean Federation of Engineering Organizations - Federasi Organiasasi Keinsinyuran Se Asean) yang bertujuan untuk : memberikan standarisasi dasar (baseline standard) mengenai profesi insinyur dalam menghadapi globalisasi dunia internasional.

Mr. Zaky Muhammad, Minister of Planning and Minister of Manpower of Singapore (dokpri)
Mr. Zaky Muhammad, Minister of Planning and Minister of Manpower of Singapore (dokpri)
Peran PII wilayah kepri (cabang batam) di mulai dengan mengadakan acara sosialisasi pada tanggal 1 september 2018 yang lalu (baca di sini). Acara  yang di inisiasi oleh rekan2 pengurus PII wiilayah kepri dan cabang batam telah memberikan dampak positif yaitu 7 insinyur PII KEPRi telah lulus penilaian dan berhak atas sertifikat AER yang berarti telah ter-register di ASEAN.

Penyerahan medali dan sertifikat AER merupakan bagian dari Rangkaian acara CAFEO 36 yaitu pada tanggal 13 november 2018 bertempat di Ballroom East (RWS - Resort World Sentosa). Penyerahaan Medali dan sertifikat AER oleh Dr. Ir. A. Hermanto Dardak, MSc, IPU selaku ketua umum PII dan Ir Prof Dr Norlida Buniyamin selaku AER Head Commisioner kepada masing-masing insinyur. Total lebih dari 100 insinyur dari seluruh Indonesia yang berhak mendapat sertifikat AER tersebut terdiri dari rektor berbagai universitas terkemuka di Indonesia (ITB, UGM, dll), dosen, mahasiswa pasca sarjana, professional employee bahkan pejabat daerah, 7 insinyur dari wilayah kepri termasuk yang berhak atas sertifikasi AER. 

Hal ini di harapkan menjadi trigger bagi para profesional yang bergerak di bidang keinsinyuran (sesuai amanat UU no 11 tahun 2014) di wilayah kepri dan batam khususnya agar mendaftarkan diri sebagai AER (Asean Engineering Register) melalui PII sehingga batam sebagai halaman depan Republik Indonesia mempunyai kesetaraan dalam standarisasi keinsinyuran untuk men-filter arus deras globalisasi (MEA - Masyarakat Ekonomi Asean) dan menaikkan index human capital secara nasional.

bersama rekan insinyur profesional asal KEPRI (dokpri)
bersama rekan insinyur profesional asal KEPRI (dokpri)
Index human capital, pernah disinggung oleh Presiden Jokowi dalam acara world bank forum di bali beberapa waktu lalu. Index human capital merupakan motor penggerak untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan pengurangan kemiskinan di suatu Negara. Dengan peningkatan kemampuan (skill), kesehatan (health), pengetahuan (knowledge) dan ketahanan (resilience)  - aspek2 dalam human capital - masyarakat akan menjadi lebih produktif, adaptif dan inovatif. Peringkat  the human capital index (HCI) 2018 yang di rilis oleh world bank, Indonesia berada pada posisi 87, jauh di bawah singapura (No. 1) dan Malaysia (No. 55). 

Salah satu aspek dalam HCI yaitu knowledge, dapat di tingkatan melalui kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pihak universitas (akedemisi), organisasi profesi (PII), dan industry sector (praktisi) agar semakin banyak tenaga ahli / professional yang tersertifikasi baik di tingkat nasional dan internasional sehingga sinkronisasi antara "output" dari pendidikan formal dan "demand" dari industri dapat tercapai.

Bersama Rekan Insinyur Profesional dari PII Jakarta (dokpri)
Bersama Rekan Insinyur Profesional dari PII Jakarta (dokpri)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun