Mohon tunggu...
Prastiwo Anggoro
Prastiwo Anggoro Mohon Tunggu... Insinyur - ingenieur

Seorang pemerhati lingkungan, budaya dan sumber daya manusia. Aktif di perkumpulan kepemudaan, Keinsinyuran, Lingkungan dan Pendidikan. Memberikan kontribusi melalui infiltrasi ke generasi muda dan berusaha menulis satu topik setiap minggu sekali.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perasaan Seperti Naik "Roller Coaster"

6 September 2018   20:09 Diperbarui: 6 September 2018   20:13 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Roller coaster adalah wahana permainan berupa kereta yang dipacu dengan kecepatan tinggi pada jalur rel khusus, biasanya mempunyai lintasan yang berkelok-kelok, memacu adrenalin bagi pemainnya. 

Saat tertentu bisa berada di puncak tertinggi, dan tiba-tiba dalam hitungan detik sudah meluncur ke "lembah" paling bawah dari rel, belum sempat hilang kaget nya di pacu kembali ke atas, dan begitu seterus nya. Mendengar cerita dari teman-teman yang sudah merasakan roller coaster, saya dapat merasakan hal yang sama walaupun saya belum pernah menaiki permainan tersebut. 

Bencana Gempa Di Lombok

salah satu rumah yang terdampak oleh gempa di lombok -- express.co.uk
salah satu rumah yang terdampak oleh gempa di lombok -- express.co.uk
akan tetapi dalam 2 bulan terakhir, persaan saya merasa seperti naik roller coaster, saat mengikuti berita dari dalam negeri. Perasaan itu di mulai saat mendengar berita di jam 06.47 WITa, pagi hari tanggal 27 juli 2018, warga di wilayah pulau lombok, pulau Bali dan pulau sumbawa terjadi gempa 6.4 skala Richter. setelah itu di lanjutkan dengan gempa susulan terjadi lebih dari 1.005 kali dicatat oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 

Sebuah tragedi yang menyayat hati dimana saudara-saudari kita sebangsa mendapat "musibah yang begitu besar". tercatat korban meninggal puluhan orang, yang di rawat mencapai 500 warga, dan puluhan ribu pengungsi yang di sebabkan oleh rumah mereka terkena efek dari gempa tersebut. 

Pemerintah yang di komandoi oleh Presiden Jokowi, walaupun tidak menetapkan bencana tersebut sebagai "bencana nasional" (apabila di tetapkan sebagai bencana nasional akan melumpuhkan seluruh pemerintahan daerah di NTB sehingga berdampak luas kepada wilayah-wilayah lain di luar wilayah terdampak) telah mengeluarkan INPRES Nomor 5 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca-Bencana Gempa Bumi yang berarti telah memberikan instruksi kepada Menteri dan Pejabat Terkait untuk segera melakukan Rehabilitasi skala nasional kepada korban-korban serta daerah yang terdampak dari gempat tersebut.

ASIAN GAMES KE 18 JAKARTA - PALEMBANG

Perbandingan Raihan Medali 2014 dan 2018 - liputan6.com
Perbandingan Raihan Medali 2014 dan 2018 - liputan6.com
Di tengah duka dan musibah tersebut, saya boleh berbangga dengan Raihan yang di capai saat pelaksanaan Asian Games Ke-18 di Jakarta dan Palembang. Di awali pembukaan Asian Games dengan adegan "entertaint" dari Presiden Jokowi, saat beliau mengendarai MOGE (Motor Gede) paspampres untuk menghindari kemacetan kota jakarta. 

Dengan adegan "stuntman" yang konon nya menyerupai adegan Tom Cruise di Film Mission Impossible, menunjukan ke kreatifan dari EO Asian Games tersebut. Saat pelaksanaan Asian Games, drama-drama terus terjadi, Para pahlawan-pahlawan Olahraga Indonesia berjuang sampai titik darah Penghabisan demi Medali yang menjadi kebanggaan dari Bangsa ini. 

Di mulai dengan ikut serta nya Bos BCA (salah satu orang terkaya di negeri ini) sebagai Atlit Tertua, di ikuti dengan atlit dari cabang skateboard yang berumur 12 tahun yang meraih medali perak untuk cabang tersebut sebuah prestasi yang sangat membanggakan. 

Drama terjadi di lapangan sepakbola, saat team Garuda Muda dikalahkan dengan babak tos-tosan (adu pinalti) oleh team UEA setelah imbang 2-2 di waktu normal. yang paling mengejutkan adalah reaksi dari para suporter indonesia yang tetap mampu menjaga emosi nya walaupun ada "indikasi" wasit memihak kepada kubu tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun