Mohon tunggu...
Prastiwo Anggoro
Prastiwo Anggoro Mohon Tunggu... Insinyur - ingenieur

Seorang pemerhati lingkungan, budaya dan sumber daya manusia. Aktif di perkumpulan kepemudaan, Keinsinyuran, Lingkungan dan Pendidikan. Memberikan kontribusi melalui infiltrasi ke generasi muda dan berusaha menulis satu topik setiap minggu sekali.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Berterima Kasih" kepada Trump

19 Desember 2017   17:21 Diperbarui: 19 Desember 2017   17:33 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seminggu lalu lagi2 dunia di kejutkan oleh pernyataan trump.. presiden ke 45 negara adidaya amerika serikat. Seorang pengusaha yang sukses, miliader dgn harta di mana mana, produser dan host acara reality show the apprentice, miss universe dan masih banyak lagi yang lain. Tentu saja dgn posisi beliau secara politik dan ekonomi seperti itu, dapat di analisa secara subjective kalo beliau adalah seorang yang rasional dan berpikir logis.

Akan tetapi, kenyataan berkata sebaliknya, di awali dgn memblokir kunjungan umat beragama tertentu dari negara tertentu, di lanjutkan dgn kebijakan imigran di amerika, ide pembangunan tembok pembatas di meksiko (aneh nya yg d suruh bayar meksiko), skandal pelecehan seksual kepada beberapa wanita dan yg paling men cetar kan membuat jantung dag dig dug deer adalah,

Meladeni permainan korut soal nuklir.. 

Alih2 mengunakan PBB sebagai "senjata diplomasi", mr trump malah menggunakan media twiter sebagai pernyataan.. dan keadaan menjadi semakin memburuk dgn berkali kali korut melakukan uji coba 

Hal ini patut disyukuri jg dan "thanks to trump"karena kita jadi tahu bahaya dsri perang nuklir dan ada kekuatan penyeimbang dari dunia barat..

dan yg paling muktahir, trump telah membuat OKI harus bersidang istimewa utk mengecam keputusannya tentang juressale. Memaksa negara2 timur tengah yg selama ini bermain 2 kaki dgn israel utk memilih memihak ke palestina atas desakan internal... hehehe..contoh ny turki yg telah memutuskan hubungan diplomatik dgn israel..

di dalam negeri tercinta ini, gerakan 1712 di monas jakarta. Saat umat muslim bergrak tanpa embel2 ormas, pilihan politik dan suku

semua bergerak mendukung palestina.

saat kita lelah meliat demo yg di tunggangi oleh para politikus2, hari minggu kita meliat begitu "putih" ny gerakan 1712 itu.

kekerasan terhadap kemanusiaan harus di lawan

Akan tetapi bila mau melihat, ini berkat pernyataan trump jg."Give thanks to trump"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun