Mohon tunggu...
prastara dito
prastara dito Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa

-Jangan Takut bermimpi dan Raihlah Mimpimu- Blog Pribadi tempat mencurahkan pikiran dan Kata Kata

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

UMKM Muntuk Ladang Penghasilan yang Menjanjikan

27 Februari 2021   18:51 Diperbarui: 27 Februari 2021   19:00 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.1 Kerajinan Mebel Dusun Muntuk Oleh KKN 35 Universitas PGRI Yogyakarta

Dusun Muntuk yang terletak di Kapanewon Dlingo, Bantul Yogyakarta merupakan dusun yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah sekaligus alam yang masih asri . Masyarakat disana masih memanfaatkan alam sekitar dan keahlian yang mereka miliki. Masyarakat di dusun Muntuk memiliki usaha tetap yang bertahan sampai sekarang yakni pengrajin mebel dan budidaya lele.

Dusun Muntuk berada di perbukitan yang masih memiliki banyak pepohonan tinggi yang menjulang. Dengan memanfaatkan sumber daya alam tersebut masyarakat menjadi pengrajin mebel. Dulu mereka belajar secara turun temurun untuk membuat mebel.

Pengrajin di dusun Muntuk membuat berbagai macam furniture seperti meja, kursi, daun pintu, jendela dan masih banyak lagi perlengakapan rumah tangga yang dibuat oleh pengrajin mebel di dusun Muntuk. Pengrajin disana sudah berkembang menginggat kemajuan teknologi yang sekarang sudah mulai canggih.

Masyarakat dusun Muntuk sebagian besar menjadi pengrajin mebel yang sudah ahli dalam mengelola kayu menjadi produk mebel. Mebel yang mereka hasilkan mereka jual melalui sistem online dan offline. Mebel yang sudah menjadi produk seperti daun pintu, lemari, meja kursi memiliki harga yang berbeda-beda.

Pemasaran yang dilakukan pengrajin mebel di dusun Muntuk masih sangat sederhana yaitu dengan menawarkan produk mebel dengan word of mouth dan melalui sosial media. Platform Instagram, Facebook hingga Whatsaap menjadi pilihan para pengrajin untuk mengiklankan mebel. 

Pesanan mebel sudah dari dalam kota hingga luar kota Yogyakarta. Pada tahun ini mahasiswa UPY berkesempatan melakukan KKN di dusun Muntuk dengan melakukan program kerja meningkatkan UMKM di desa Muntuk. Mahasiswa berkreasi dengan pemasaran digital dengan tujuan pemasaran UMKM di desa Muntuk semakin luas.


Namun semenjak adanya pademi saat ini, produktivitas para pengrajin mebel menurun karena minat beli konsumennya sangat rendah dan kesulitan dalam melakukan pemasarannya. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN Universitas PGRI Yogyakarta membuatkan akun media sosial Instagram yaitu @umkmuntukita sebagai wadah dalam memasarkan produk secara online.

Selain adanya usaha mebel, di dusun Muntuk juga terdapat usaha budidaya ikan lele. Tingginya kebutuhan ikan lele dan meningkatnya permintaan ikan lele membuat sebagian masyarakat di dusun Muntuk tertarik untuk membudidayakan ikan lele tersebut. Salah satu budidaya ikan lele di dusun Muntuk dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Sumber Rejeki Muntuk yang sudah berjalan kurang lebih 1 tahun dengan beranggotakan 45 orang.

Menjalankan budidaya ikan lele sebenarnya tidaklah sulit, hanya saja membutuhkan pemahaman yang benar agar usaha tersebut memberikan keuntungan.

Gambar 1.2 Budidaya Ikan Lele KWT Sumber Rejeki Muntuk Oleh KKN 35 Universitas PGRI Yogyakarta
Gambar 1.2 Budidaya Ikan Lele KWT Sumber Rejeki Muntuk Oleh KKN 35 Universitas PGRI Yogyakarta
Namun, karena usaha budidaya ikan lele yang dikelola KWT Sumber Rejeki Muntuk ini didominasi oleh para ibu-ibu dusun Muntuk maka untuk pemasarannya pun hanya melalui Whatsapp dengan harga jual Rp 20.000 per kilonya. Dengan salah satu kendala tersebut membuat penjualannya tidak maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun