Mohon tunggu...
Prasetyo Hidayat
Prasetyo Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IT TELKOM PURWOKERTO

Hobi main futsal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Legenda Tangkuban Perahu

29 Januari 2023   21:57 Diperbarui: 29 Januari 2023   21:59 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A.Pendahuluan

Dalam Legenda Gunung Tangkuban Perahu ada sebuah mitos yang akhirnya menjadi pandangan hidup orang sunda secara keseluruhan.Mitos dalam hal ini adalah erat kaitannya dengan legenda,dongeng,cerita rakyat dan semuanya yang termasuk pada sebuah folklor.Maka dari itu peneliti tertarik melakukan penelitian melalui pengaruh Legenda Tangkuban Perahu bagi masyarakat yang hidup disekitar gunung tersebut.(C.A Van Peursen,1992:37)berpendapat bahwa mitos merupakan sebuah cerita (lisan) yang memberikan pedoaman dan arah tertentu kepada sekelompol orang.Inti dari mitos adalah lambang-lambang yang menginformasikan pengalaman manusia purba tentang kebaikan dan kejahatan ,perkawinan dan kesuburan,serta dosa dan proses kartarsisnya.Sedangkan Wellek dan Austin Warren(1989)meneyebutnya sebagai sebuah cerita anonim mengenai penjelasan tentang asal mula sesuatu,nasib manusia,tingkah laku dan tujuan hidup menusia serta akan menjadi alat pendidikan moral bagi masyarakat pendukung kebudayaan tersebut.Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahawa mitos yang ada pada legenda merupakan sumber pengetahuan tentang kehidupan masyarakat pada zaman dahulu.Mitos disusun dalam cerita sastra lisan sebagai alat tranformasinya,sebab bentuk cerita lisan lebih mudah untuk diingat dan diceritakan kembali oleh seseorang .

Atmazaki (2007:138) menyatakan bahwa sastra lisan mempunyai banyak fungsi. Dengan sastra lisan, masyarakat purba atau nenek moyang mengekspresikan luapan jiwa dan renungannya tentang kehidupan. Asal-usul nama daerah, hukum adat, dan macam-macam kearifan yang dicurahkan melalui berbagai mitos, dongeng, tombo, dan riwayat. (Danandjaja, 1994:83) menjelaskan bahwa dongeng adalah prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh pencerita dan dongeng tidak terikat oleh waktu maupun cerita. Jadi, dongeng pada perkembangannya sekarang dijadikan sebagai penghibur bagi anak-anak, namun tetap berada dalam pengalaman atau pengetahuan manusia tentang kejadian dalam kehidupan.

Akan tetapi Legenda Gunung Tangkuban perahu ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat sekitar, salah satunya yaitu meningkatkan perekonomian daerah. Hal itu dikarenakan Gunung Tangkuban Perahu dijadikan sebagai salah satu tempat Ekowisata, banyak masyarakat yang berkunjung karena tertarik dengan  legenda dan keindahan dari Gunung Tangkuban Perahu tersebut. (Sudarto, 1999) menjelaskan bahwa ekowisata sebagai kegiatan perjalanan wisata yang bertanggung jawab di daerah-daerah yang masih alamii atau daerah yang dikelola dengan kaidah alam. Tujuannya, selain menikmati keindahan, juga melibatkan unsur penduduk, pemahaman, serta daya dukung terhadap usaha-usaha konservasi alam dan peningkatan pendapatan masyarakat sekitar daerah tujuan ekowisata. Masyarakat di daerah Gunung Tangkuban Perahu bisa berjualan di tempat tersebut sehingga dapat meningkatkan atau memperbaik kondisi perekonomian masyarakat sekitar.

B.Pembahasan

1).Tradisi Zaman Dahulu Yang Masih Digunakan Hingga Saat Ini

Tradisi merupakan sebuah warisan atau norma adat istiadat, kaidah-kaidah, dan harta-harta. Tetapi tradisi bukanlah sesuatu yang tidak dapat dirubah. Namun justru dapat dipadukan dengan berbagai ragam kegiatan manusia dan diangkat dalam keseluruhannya (Van Reusen 1984:115). Dari pendapat tersebut berkaitan dengan adat istiadat yang masih digunakan oleh masyarakat disekitar Gunung Tangkuban Perahu yaitu tarian, khususnya tari jaipong. Tari jaipong merupakan kesenian yang sudah ada sejak dahulu dalam legenda. Untuk saat ini biasanya masyarakat mementaskan tari jaipong pada acara ruwatan. Ruwatan itu sendiri merupakan upacara atau ritual yang dipercaya untuk mengusir roh jahat atau membuang nasib sial pada diri seseorang yang telah di ruwat. Tradisi ruwatan ini masih sering terlihat, terutama di Jogja dan Jawa Tengah serta sebagian besar di Jawa Timur. Pada zaman dahulu masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Perahu menyebut alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari jaipong dengan sebutan ketuk atau yang sekarang dikenal dengan alat musik kendang.

Pada legenda Gunung Tangkuban Perahu disebutkan bahwa dahulu dayang Sumbi memakan daun yang bernama "Manarasa" yang dipercaya akan membuat dayang Sumbi  terlihat awet muda. Sampai saat ini pun masih banyak masyarakat yang mempercayai hal tersebut, daun "Manarasa" yang tumbuh hanya di bibir Gunubg Tangkuban Perahu itu tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat yang mempercayai mitos tersebut saja, tetapi beberapa pengunjungpun ikut memakan daun tersebut. Bentuk daun "Manarasa" seperti bentuk hati dan berwarna hijau, tetapi pucuknya berwarna merah.

2.)Pengaruh Legenda Gunung Perahu Bagi Perekonomian Masyarakat sekitar

Ekonomi adalah ilmu yang menerangkan cara-cara menghasilkan, mengedarkan, membagi serta memakai barang dan jasa dalam masyarakat sehingga kebutuhan materi masyarakat dapat terpenuhi sebaik-baiknya (Sholahuddin, 2007:3). Perekonomian merupakan hal yang paling dibutuhkan bagi seluruh umat manusia di dunia. Bagi masyarakat disekitar Gunung Tangkuban Perahu legenda sangatlah berperan besar dalam perekonomian masyarakat tersebut. Karena dengan adanya legenda banyak wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi Gunung Tangkuban Perahu. Dengan banyaknya pengunjung maka masyarakat dapat memanfaatkan tempat wisata Gunung Tangkuban Perahu untuk berdagang. Menurut penjelasan dari salah satu penjual strawberi Dani (27) warga asli Cikole, Lembang "masyarakat yang berjualan di Gunung Tangkuban Perahu kebanyakan adalah masyarakat yang tinggal di daerah itu sendiri, dari hasil penjualan tersebut masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya". Jadi sudah sangat jelas bahwa memang Legenda Gunung Tangkuban Perahu sangat mempengaruhi faktor perekonomian bagi masyarakat sekitar.

C.Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun