Mohon tunggu...
Prasetya Yudanta
Prasetya Yudanta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Sastra, Filsafat, Psikologi, Ekonomi, Politik dan Hukum

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mayat Dalam Troli, Hayat Tanpa Arti

1 Desember 2022   17:26 Diperbarui: 1 Desember 2022   17:40 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Sisyphus dan Batunya (stock.adobe.com/Yuran)

Walaupun pada akhirnya kita berhasil lari dari kematian, kita tetap akan menjalani hidup yang begitu lama dan akan membosankan begitu menyadari bahwa matahari esok akan terbit, mungkin butuh berjuta-juta atau bermiliar-miliar tahun menunggu matahari dan seluruh bintang di alam semesta runtuh dan sekaligus runtuhnya alam semesta itu sendiri seolah-olah hidup itu tanpa tujuan akhir. 

Akan tetapi, hidup kita saat ini, pada akhirnya diri kitalah yang memutuskan apakah ia layak dijalani atau tidak. Mengingat bahwa pada tahun 2020 lalu ketika terjadi wabah Covid-19 ada seorang menteri keuangan di Jerman yang diduga mati bunuh diri meski itu terlihat tak masuk akal ketika mengingat budak-budak di dunia kuno seperti Romawi Kuno, Persia Kuno atau Mesir Kuno atau zaman penjajahan yang kehidupannya tak lebih baik dari hewan ternak, di mana orang zaman kita tak memandang kehidupan para budak itu layak untuk dijalani. Akan tetapi, toh, pada akhirnya budak-budak itu yang menetukan dan memilih tetap menjalani hidup mereka yang “tak layak dijalani” hingga maut menjemput.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun