Mohon tunggu...
Prasetyaningsih
Prasetyaningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Seseorang yang ingin belajar dari segala hal informal, mencoba mengenali sekitar dan berbaur dengan lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Visi Guru Penggerak

13 Oktober 2022   20:37 Diperbarui: 13 Oktober 2022   20:41 2778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Modul 1.3 pada program guru penggerak mengajak saya untuk belajar tentang merumuskan visi mengenai murid dan sekolah yang menumbuhkembangkan Profil Pelajar Pancasila (P3). Guru merumuskan visi yang berpihak pada murid sebagai landasan segala inisiatif perubahan dalam pendidikan. Tanpa melupakan pembelajaran modul 1.1 dan modul 1.2, maka dalam merumuskan visi dan melaksanakan kegiatan untuk mewujudkan visi tersebut seorang guru menerapkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara (pada modul 1.1) dan mengaplikasikan nilai serta peran guru penggerak (modul 1.2).

Mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila kepada murid melalui berbagai kegiatan pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas, seperti melalui kegiatan intrakurikuler, ektrakulikuler, dan kokurikuler. Penerapan dimensi-dimensi profil pelajar pancasila itu diharapkan dapat membekas dalam jiwa murid-murid dan terejawantahkan dalam perilaku mereka di kehidupan sehari-harinya. Pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) merupakan salah satu pendekatan untuk mewujudkan visi yang telah guru rumuskan. Pendekatan Inkuiri Apresiatif adalah suatu landasan berpikir yang berfokus pada upaya kolaboratif untuk menemukan hal positif dalam diri seseorang, dalam suatu organisasi dan dunia di sekitarnya.

Di sekolah, pendekatan IA dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal baik apa yang telah ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah lebih baik. Nantinya, kelemahan, kekurangan, dan ketiadaan menjadi tidak relevan lagi. Berpijak dari hal positif yang telah ada, sekolah kemudian menyelaraskan kekuatan tersebut dengan visi sekolah impian dan visi setiap warga sekolah. Mengidentifikasi melalui sistem ATAP (Aset/Awal, Tantangan, Aksi, dan Pembelajaran) merupakan suatu proses dalam membuat gambaran mental prakarsa peubahan. Proses selanjutnya ialah dilakukan dengan tahapan BAGJA (Buat Perencanaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, dan Atur Eksekusi). Diharapkan paradigma inkuiri apresiatif melahirkan suatu kegiatan perubahan di sekolah untuk mewujudkan visi yang didalamnya melibatkan filosofis pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun