Mohon tunggu...
prasena jaya sampurna
prasena jaya sampurna Mohon Tunggu... Sejarawan - mahasiswa IAIN samarinda

Baru belajar menulis, mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan di dalam penulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tafsir tentang Wabah Corona (Hukuman atau Cobaan) dalam Perspektif Agama-agama

3 April 2020   19:13 Diperbarui: 3 April 2020   19:21 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kedua cerita di atas terbukti termasuk di antara 242 hoaks tentang virus corona yang diumumkan Kominfo pekan lalu (17/3/2020). Tidak ada warga China yang ramai-ramain belajar berwudhu dan masuk Islam; juga tidak benar ada dokter Palestina yang menemukan vaksin anti Covid-19. Bahkan di dunia internasional sekalipun belum ditemukan vaksin manjur.

Pandangan splinter lain muncul ketika Majelis Ulama Indonesia (MUI); ulama al-Azhar Kairo, Mesir; dan hay'ah kibar ulama' (ulama-ulama besar) Arab Saudi mengeluarkan fatwa tentang kebolehan mengganti shalat Jumat di masjid dengan shalat zhuhur di rumah atau tidak shalat berjamaah di masjid. Kebolehan ini berlaku di daerah wabah bencana corona atau untuk mencegah terjadinya penyebaran virus Covid-19.

Tetapi ada kalangan Muslim splinter dari pandangan mainstream. Argumennya: kenapa harus takut pada virus corona? Bagi mereka, yang  patut ditakuti hanyalah Allah Swt saja. Argumen simplistis memakai kacamata kuda dan literalisme ini didukung pejabat dan tokoh politik tertentu yang tidak punya ilmu memadai dan pemahaman baik tentang ajaran Islam khususnya maqashid al-syari'ah dan sejarah Islam.

Saran, menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari virus dan tetaplah di rumah agar putus nya mata rantai virus covid 19 karna masyarakatlah gardan mata rantai terdepan dan menjadialah masyarakat yang taat peraturan dan menjadi masyarakat yang cerdas.

REFRENSI
Republika.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun