Mohon tunggu...
Andreas Prasadja
Andreas Prasadja Mohon Tunggu... profesional -

Praktisi kesehatan tidur, konsultan utama pada AP Snoring & Sleep Disorder Clinic serta Sleep Disorder Clinic - RS. Mitra Kemayoran, pendiri @IDTidurSehat , penulis buku Ayo Bangun! anggota American Academy of Sleep Medicine www.andreasprasadja.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tidur dan Berat Badan, Mana dulu yang Diperbaiki?

14 November 2012   06:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:24 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tidur sehat dapat menurunkan berat badan? Atau dengan menurunkan berat badan, tidur jadi lebih berkualitas?

Berbagai penelitian terus menunjukkan bagaimana tidur dapat membantu menurunkan berat badan. Namun penelitian dari Johns Hopkins University School of Medicine membuktikan sebaliknya. Dengan mengurangi berat badan, justru dapat membantu seseorang tidur lebih baik.

Berat Badan Turun, Tidur Lebih Berkualitas

Para peneliti ini mengikuti 77 orang dengan berat badan berlebih selama 6 bulan. Pada permulaan dan akhir penelitian para peserta diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan gangguan tidur seperti, insomnia, mendengkur, kelelahan, kualitas tidur yang buruk, terbangun-bangun, bangun tak segar dan penggunaan obat tidur. Para peneliti juga mencatat perubahan berat badan setiap orang.

Para peserta dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama menjalani program diet dan olah raga untuk menurunkan berat badan. Sementara kelompok kedua hanya menurunkan berat badan dengan menjaga diet makanan.

Hasilnya, kedua kelompok ini dapat menurunkan berat badan sekitar 6,8 kg dan dapat mengurangi lemak perut sekitar 15%. Pengurangan lemak perut dilihat melalui pemeriksaan MRI. Sementara dari laporan survei para peserta melaporkan perbaikan kualitas tidur sebanyak 20%.

Tidur Baik, Berat Badan Mudah Turun

Penelitian lain yang baru saja dipublikasikan lewat jurnal kedokteran SLEEP, menunjukkan bahwa pengurangan durasi tidur akan meningkatkan nafsu makan. Rasa lapar yang dipicu oleh kantuk pun didapati berbeda pada pria dan wanita.

Para peneliti menilai perubahan hormon-hormon yang berpengaruh pada nafsu makan saat durasi tidur dikurangi.

Ada 27 orang pria dan wanita yang turut serta dalam penelitian ini. Pertama para peserta diatur agar hanya tidur selama 4 jam untuk 3 malam. Tiga minggu kemudian mereka dibiarkan tidur selama 9 jam untuk 3 malam.

Pada dua periode penelitian, dicatat kadar glukosa, insulin, leptin, ghrelin dan hormon-hormon lain yang berperan mengatur nafsu makan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun