Mohon tunggu...
Andreas Prasadja
Andreas Prasadja Mohon Tunggu... profesional -

Praktisi kesehatan tidur, konsultan utama pada AP Snoring & Sleep Disorder Clinic serta Sleep Disorder Clinic - RS. Mitra Kemayoran, pendiri @IDTidurSehat , penulis buku Ayo Bangun! anggota American Academy of Sleep Medicine www.andreasprasadja.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peringatan bagi Calon Ibu yang Mendengkur!

2 November 2013   11:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:41 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penelitian dari University of Michigan Health System menunjukkan bahwa calon ibu yang mendengkur bisa jadi tanda buruknya kesehatan calon bayi. Ibu yang tidurnya mendengkur 3 malam atau lebih setiap minggunya memiliki risiko lebih tinggi untuk alami pembedahan caesar atau memiliki bayi dengan berat badan lahir yang rendah.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran tidur SLEEP, November 2013 ini merupakan penelitian terbesar yang menghubungkan ngorok calon ibu dengan kesehatan bayinya. Sementara penelitian-penelitian sebelumnya lebih mengulas bahaya mendengkur bagi kesehatan calon ibu.

Publikasi pada jurnal yang sama di tahun 2011 membuktikan bagaimana calon ibu yang mendengkur berisiko alami diabetes kehamilan dan kelahiran prematur.

Dengkur dan Kehamilan

Sebuah riset lain yang diterbitkan pada jurnal Chest tahun 2000 menyimpulkan bahwa mendengkur sering ditemukan pada kehamilan dan merupakan tanda dari peningkatan tekanan darah pada kehamilan. Disimpulkan juga bahwa dengkuran calon ibu dapat menjadi tanda terhambatnya pertumbuhan janin.

Penelitian ini melaporkan, calon ibu mengalami peningkatan dengkuran seiring dengan usia kehamilan. Sebanyak 7% pada trisemester pertama, 6% di trisemester kedua dan 24% saat memasuki trisemester ketiga. Sepuluh persen ibu hamil yang mendengkur mengalami preeklampsia dengan peningkatan tekanan darah dan penambahan kadar protein pada urin, sementara yang tidak mendengkur hanya 4%.

Sleep Apnea

Mendengkur sering dianggap wajar pada calon ibu mengingat pertambahan berat badan yang dialami. Walau sering di alami calon ibu, ngorok sama sekali tidak normal.

Penyempitan saluran nafas yang terjadi saat tidur sebabkan tersumbatnya saluran nafas. Akibatnya, walau ada gerak nafas, udara tak ada yang masuk ataupun keluar. Nafas tak terjadi. Seolah tercekik dalam tidur, terjadi reaksi berantai yang dimulai dari penurunan kadar oksigen hingga ibu hamil terbangun. Tapi pendengkur tak ingat dirinya terbangun-bangun sepanjang malam, ia hanya merasa tak segar dan terus mengantuk di siang hari.

Kondisi henti nafas saat tidur ini disebut sleep apnea, atau lengkapnya obstructive sleep apnea (OSA).

Almarhum Natalie Edwards menuliskan dalam jurnal SLEEP tahun 2005 bahwa sleep apnea bisa menyerang 14% hingga 26% ibu hamil. Khusus bagi ibu hamil, sleep apnea bisa berujung pada preeclampsia, diabetes kehamilan dan berat badan lahir yang rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun