Mohon tunggu...
SRI SUPRAPTI
SRI SUPRAPTI Mohon Tunggu... Guru - GURU

Hobi : Gemar Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tembang Macapat sebagai Pedoman Hidup Masyarakat Jawa

5 Desember 2022   17:27 Diperbarui: 5 Desember 2022   17:38 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Macapat merupakan salah satu kelompok tembang yang sampai saat ini masih diuri-uri ( dilestarikan ) oleh orang Jawa. Ada sebelas tembang dalam macapat, masing-masing memiliki karakter dan ciri yang berbeda, memiliki wataknya sendiri, dan memiliki aturan-aturan penulisan khusus dalam membuatnya.

Pedoman atau pembimbing hidup itu adalah suatu hal yang menjadi pegangan hidup tujuannya agar hidup lebih terarah sesuai hukum dan syariat. Pedoman hidup bisa menjadi pengingat juga agar tidak salah dalam melangkah di kehidupan ini

Masyarakat Jawa atau tepatnya suku jawa, secara antropologi budaya adalah orang-orang yang dalam hidup kesehariannya menggunakan bahasa Jawa dengan berbagai dialeknya secara turun-temurun. jawa, maupun orang Jawa yang berada diluar pulau jawa.

Dikutip dari buku Macapat Tembang Jawa, Indah, dan Karya Makna yang ditulis Zahra Hadar (2018), tembang Macapat adalah karya sastra Jawa yang berbentuk puisi tradisional yang merupakan karya leluhur warisan budaya Bangsa Indonesia.

Ciri-ciri tembang Macapat antara lain: 1.terikat oleh guru gatra, guru wilangan, dan guru lagu. 2. menggunakan Bahasa Jawa yang baru, disisipi Bahasa Jawa Kuno). Aturan khusus tersebut biasa disebut sebagai wewaton ( guru / patokan ). Dalam macapat terdapat 3 guru yakni guru gatra ( banyaknya jumlah baris dalam satu bait ), guru wilangan ( banyaknya suku kata dalam setiap baris ) dan guru lagu ( jatuhnya suara vokal dalam setiap baris / dhong-dhing ).

Dalam perkembangannya tembang Macapat mengalami perbedaan tafsir. Meski terdapat banyak perbedaan tafsir macapat, namun pada aturan-aturan baku tetap sama. Guru gatra, guru wilangan dan guru lagu semua tetap menggunakan patokan yang sama. 

Tembang Macapat diyakini sebagian besar orang Jawa sebagai kelompok tembang yang memiliki makna proses hidup manusia, proses dimana Tuhan memberikan ruh-Nya, hingga manusia tersebut kembali kepada-Nya. Sifat-sifat manusia sejak lahir hingga kematiannya digambarkan dengan runtut dalam sebelas tembang macapat.

Tembang Macapat Maskumambang menceriterakan tahap pertama dalam perjalanan hidup manusia, sedangkan tembang Pocung digunakan sebagai yang terakhir.

Adapun sebelas tembang macapat itu antara lain : 

(1) Maskumambang menjadi pertanda dimulainya kehidupan manusia di sunia . Tembang Maskumambang ini member gambaran tentang janin dalam kandungan ibu ketika sedang hamil. Arti dari pada Maskumambang sendiri banyak yang memaknai sebagai emas yang terapung ( emas kumambang ).

(2) Mijil merupakan kehadiran di dunia ini yang digambarkan oleh tembang Macapat yaitu tembang Mijil yang artinya sama dengan wijil yaitu keluar dari perut ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun