Mohon tunggu...
Hadi Pranoto
Hadi Pranoto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kopi pahit

Pernah belajar di pondok-pesantren al-Falah,Jember. Dari dusun Sumbergondo.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penampakan di Sekitaran Makam "Mbah Rewok"

30 Juli 2020   20:44 Diperbarui: 30 Juli 2020   21:03 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          Entah sejak kapan bermula cerita mistis di sebuah dusun bernama Sumbergondo ini muncul.Bukit mungil yang biasa disebut oleh orang-orang sekitar  sebagai 'Bujuk' adalah ciri khas istimewa dari dusun ini.

          Di era 80-90 an warga sekitar menjadikan tempat tersebut sebagai pusat 'nglencer' momentum libur lebaran.Aku ingat betul bagaimana orang berjubel untuk sekedar naik-turun bukit yang berketinggian -+500 mdpl itu.Di puncak bukit terdapat makam keramat yang dipercaya oleh warga  sekitar sebagai makam wali,yang konon ceritanya murid-murid si wali terbang membawa jenazahnya untuk dimakamkan di pucak bukit tersebut.

             Di kaki bukit sebelah timur juga terdapat beberapa makam kuno salah satunya makam 'Mbah rewok',aku mendengar sayup penuturan salah seorang warga terkait salah satu nama penghuni makam itu.Baru belakangan aku tahu kenapa  bukit di Dusun ini populer dengan panggilan 'Bujuk'.

          'Bujuk' adalah serapan dari bahasa madura,mirip-mirip dengan 'astah' atau pasarean 'wong kramat',dan terdapatnya beberapa makam yang 'dianggap' kramat di bukit ini adalah alasan kenapa warga menyematkan nama 'Bujuk'

           Sekitar tahun 2010 silam aku mengalami peristiwa 'serem'.Menjelang hampir jam 12 malam aku keluyuran di makamnya 'Mbah Rewok',tidak tahu kenapa akhir- akhir itu  demen sekali mendatangi makam-makam yang punya riwayat cerita magis niatnya sih ziarah dan sekedar napak tilas,tapi kok ya keterusan sampek tengah-tengah malam nekad ngelayap ke makam 'Mbah Rewok' yang terkenal cukup angker,disamping niat itu tadi saya tipe orang yang suka menyendiri dan suka kesunyian..

            Makam 'Mbah Rewok' tidak terlalu jauh dari rumah,sama-sama berada di kaki 'Bujuk',rumahku berada di sebelah utara sedikit ke barat.Hanya butuh -+20 menit jalan kaki untuk sampai makam,meyusuri jalan bukit berbatu yang kanan-kirinya penuh dengan pohon bambu,sesekali gesekan pohon-pohon itu diterpa angin membuat bulu kudukku berdiri.

             Pada menit-menit pertama berada di kawasan makam,aku tidak merasakan apa-pun kecuali dingin dan....sedikit 'was-was'...!! Tepat berada di depan makam aku ucapkan salam,kemudian aku duduk,kirim doa-doa ...bla...bla...bla...

            Suasana berlangsung tenang,sepi dan cukup membuat aku fokus dan konsen pada doa-doaku..Haumrrr....sontak aku terkejut dengan datangnya suara itu,jantungku seperti yang Ahmad dhani bilang dalam lagunya yang ngetren"bergetar lebih cepat",sekuat konsentrasi aku berusaha tak menghiraukan suara yang mirip dengkuran macan sedang tertidur itu,mataku tetap kupaksa  memejam,tapi telinga tak bisa dikompromi untuk tidak mendengarkan.

            Disamping suara dengkuran si macan,telingaku mendengar suara lain,langkah- langkah kaki seolah berjalan santai terdengar gemeressek diatas dedaduan,sesekali diiringi dengkuran,benar-benar menyerupai macan ngorok.Menegaskan seolah 'makhluk' itu benar-benar ada,atau bahkan sedang mengawasiku,sangat menyeramkan.

            Aku hanya berpikir jika itu memang benar-benar macan,maka percuma aku lari,langkahku pasti tak bisa menjauh dari kejarannya,tp jika suara itu hanya ilusi atau ' macan' dari dunia lain,pasti hanya sekedar mengganggu untuk sementara,jalan satu-satunya,aku pasrah,tak bisa berbuat apa-apa kecuali diam.Suara yang tadinya seperti mendekat lambat laun terdengar lirih dan menjauh,aku mulai menghela nafas panjang,tapi tetap dengan mata tertutup dan posisi duduk tak berubah.

            Meski rasa deg-deg-kan tak bisa aku pungkiri.Sejak suara itu muncul bulu kudukku terus 'berdiri' tak kunjung-kunjung 'duduk',leher seperti kram dan kaku sekali.Yahhh....mungkin karena menahan fenomena 'rasa' menyeramkan tadi.Tahu begitu,mungkin aku nggak bakalan kelayapan ke makam 'Mbah Rewok',mending tidur di kamar,buat peta 'pulau kalimantan',hahaha...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun