Mohon tunggu...
adi pranata
adi pranata Mohon Tunggu... Akuntan - Pranata

hanya pemulung kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menolak Jembatan Penghubung Jawa Bali

5 Juni 2019   20:13 Diperbarui: 5 Juni 2019   20:33 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
thebookingagency.de

Kemajuan teknologi infrastruktur saat ini sangat luar biasa, gedung-gedung pencangkar langit sudah banyak dibangun, bahkan sudah menjadi hal biasa melihat gedung menjulang melebihi tinggi gunung. Jembatan-jembatan penghubung antar pulau sudah sangat mudah dibuat, sama seperti dengan jembatang kebangaan warga surabaya, jembatan Suramadu, yang menghubungkan pulau jawa dan madura. kesuksesan jembatan suramadu, membuat pemerintah berencana menyambung jawa dan sumatra, termasuk menyambung pulau jawa dan bali. Namun bukan seperti jembatan suramadu yang memang diharapkan di bangun agar perekonomian di madura semakin maju, jembatan penghubung Bali dan Jawa tidak begitu diharapkan dan bahkan di tolak oleh masyarakat Bali. 

Kenapa orang bali menolak?

Bukan tanpa alasan orang bali menolak ide ini, bukan karena orang bali anti akan orang jawa, tapi karena faktor kepadatan yang sudah cukup mengawatirkan. Pulau kecil ini tidak akan kuat menahan lonjakan pendatang yang akan memasuki bali dengan mudahnya melewati jembatan penghubung. Orang bali percaya bahwa dulu nya pulau jawa dan bali adalah satu daratan, namun kehendak tuhan pulau ini dipisahkan, hal ini tentu diangap memiliki maksud tujuan kehendak dewata kedua pulau ini terpisah. 

Faktor keamanan membuat Bali tidak perlu dipersatukan dengan Jawa melalui jembatan, jangan sampai dengan akses yang mudah, tingkat kejahatan di Bali akan meningkat, karena mudahnya orang luar keluar masuk Bali. sampai saat ini tingkat kejahatan di Bali cukup kecil, jangan sampai virus tingkat kejahatan dari pulau Jawa masuk bebas ke Bali. 

Tanpa jembatan penghubung, membuat Bali lebih terlihat eksklusif untuk di kunjungi, tidak mudah tentu keluar masuk bali, perlu menyebrangi lautan untuk masuk ke pulau Dewata ini. 

Cukuplah pulau kecil ini dibebani dengan apa yang sudah terjadi saat ini, lonjakan penduduk Bali yang sangat cepat membuat pulau ini kelelahan, sedangkan pulau ini hanya mengandalkan sektor pariwisata untuk hidup, tanpa sektor tambang. dengan lonjakan penduduk yang banyak dan tanpa diimbangi pendapatan yang bagus maka lama kelamaan akan menjadi beban bagi pulau ini. 

Cukup sudah pulau ini dirusak, jangan membuat pulau ini lelah lagi, apalagi membuat orang mudah merusak Bali. 

Bali tidak butuh jembatan, Bali hanya butuh solusi menjaga Bali. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun