Mohon tunggu...
Pramudya Gunawan
Pramudya Gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan IPS - FIS - UNJ

Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS di Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Nature

Netherlands, Negeri di "Bawah Laut"

20 Juni 2021   14:38 Diperbarui: 20 Juni 2021   14:43 5443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sungai di sudut kota di Netherlands yang senantiasa tergenang air. Credit: TheCultureTrip.com

Adapun inovasi lain yang dilakukan oleh Negara Tulip ini untuk mengeringkan dan manfaatkan ulang keberadaan air di negaranya adalah dengan membuat hutan terapung dan peternakan terapung. Belanda mulai mencoba mengapungkan beberapa pohon tahan garam di delta-delta sungai dekat kota besar di Belanda dengan tujuan untuk memaksimalkan proses penguapan air serta sebagai sarana pariwisata di negaranya. Beberapa pihak swasta Belanda juga tengah mencoba membuat peternakan terapung yang tercipta akibat dari keterbatasan lahan di Belanda.

20 pohon Elm Belanda ditanam dan dipasang sebagai
20 pohon Elm Belanda ditanam dan dipasang sebagai "hutan bergelantungan" di pelabuhan kota pada tahun 2016. Credit: shutterstock.com/hans engbers.
Ancaman lain

Meskipun segala upaya memang telah dilakukan sekeras mungkin oleh Negeri Belanda untuk mengatasi ancaman banjir di negaranya, tapi nyatanya masih ada ancaman lain yang mengintai dan membahayakan Belanda saat ini, ancaman tersebut adalah Pemanasan Global, Perubahan Iklim, dan Urbanisasi. Ancaman pemanasan global yang mengintai Belanda melalui kenaikan air laut ini tengah menjadi ancaman serius yang dikhawatirkan oleh Pemerintah Belanda, hal ini dikarenakan jika muka air laut naik, maka tanggul yang sudah dibangun susah payah dapat “roboh” seketika dan menjadi sia-sia karena wilayah yang memang sedari awal sudah di bawah permukaan laut.

Pencairan es kutub menyebabkan kenaikan muka air laut akibat dari pemanasan global. Credit: McGill University.
Pencairan es kutub menyebabkan kenaikan muka air laut akibat dari pemanasan global. Credit: McGill University.
Ancaman lainnya adalah urbanisasi yang terus bertambah di kota-kota besar di Belanda yang mengakibatkan beban tanah menjadi meningkat dan meningkatkan tinggi rendaman air sebesar lebih dari 10 cm setiap sepuluh tahunnya.

Hal yang Dapat Dipelajari

Hal yang dapat dipelajari dari Negeri Belanda dari hal-hal tersebut yang pastinya salah inovasi-inovasi yang terus dikembangkan untuk mengendalikan banjir di negaranya serta pemerintah yang tidak dan jujur dalam menggelontorkan banyak anggaran negara untuk mengelola banjir dengan tujuan untuk terus menjaga keamanan warga negaranya. Usaha dan inovasi tersebut terus dilakukan dan dikembangkan selama ratusan tahun sejak berdirinya Kerajaan Belanda sampai saat ini.   

Hal lainnya yang patut ditiru dari Negeri kincir angin ini adalah semangat persatuan dan kerja sama antar masyarakatnya tanpa memandang status sosial dan ekonomi untuk terus menjaga “Tanah Air”-nya tetap aman dari bencana banjir dan badai terus menimpa keadaan negaranya. Seperti pepatah lama Belanda mengatakan:

God schiep de aarde, maar de Nederlanders schiepen Nederland” 

yang jika diterjemahkan ke dalam  bahasa Indonesia artinya adalah “Tuhan menciptakan Bumi dan Orang Belanda menciptakan Belanda”.

Referensi

De Moel, H., Aerts, JC, & Koomen, E. 2011. Perkembangan paparan banjir di Belanda selama abad ke-20 dan ke-21. Perubahan Lingkungan Global , 21 (2), 620-627.

Diamond, Jared., Palar, Damaring T., W. (Penerjemah). 2019. Collapse: Runtuhnya Peradaban-Peradaban Dunia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).

Lovenco, Chirs. 2018. Dutch Masters: The Netherlands exports flood-control expertise. Earth Magazine. American Geosciences Institute.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun