Mohon tunggu...
Pramono Dwi  Susetyo
Pramono Dwi Susetyo Mohon Tunggu... Insinyur - Pensiunan Rimbawan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Model Ekowisata Menjanjikan

27 Mei 2021   20:11 Diperbarui: 27 Mei 2021   20:14 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari Jumat  21 Mei  2021 lalu, anak perempuan bungsu saya,-kebetulan lagi libur kerja WFH- menantang saya dan ibunya untuk ikut trekking tour ekowisata yang dipesan melalui  aplikasi internet melalui akun pesonatrekkingsentul.com yang menawarkan berbagai paket berikut biayanya. Meskipun sudah masuk golongan lansia (diatas 60 tahun), saya menyetujui dan mengiyakan saja permintaan anak tersebut. 

Pertimbangannya adalah disamping menjaga kebugaran tubuh, juga jarak lokasi dengan rumah dekat (tidak lebih dari satu jam) dan biayanya terjangkau. Karena penasaran dan keingintahuan lebih jauh, saya coba buka akun-akun trekking lainnya, ternyata banyak juga yang menawarkan model seperti itu.

Berangkat dari chek point dipintu gerbang Junggle Sentul City jam 7.00 WIB , kami bertiga dipandu oleh tour guide dengan sepeda motor ke Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang Sentul City Bogor kurang lebih 30 menit. Dari tempat parkir mobil yang telah ditunjuk disuatu lapangan bola diatas bukit dipinggir jalan tour guide menjelaskan bahwa trekking ini nanti akan menyusuri sungai, dan sawah-sawah serta hutan pinus, melihat goa batu serta nanti finish ditempat air terjun dengan waktu tempuh sekitar tiga jam perjalanan. 

Dari lapangan parkir itulah, awal trekking dimulai dengan menuruni lembah setinggi hampir 100 meter bekelok- kelok menuju kealiran sungai yang berbatu batu dan berarus cukup deras yang dikelilingi sawah -sawah hijau yang sangat indah dipandang dipagi hari. Dalam terminologi wisata alam (ekowisata), pemandangan indah semacam itu disebut eye catching view yang sangat diminati oleh pecinta wisata alam.

Sebagai mantan rimbawan, saya banyak menjelaskan kepada anak bungsu saya tentang beberapa jenis tanaman/pohon  yang ditemui sepanjang perjalanan yang memang belum pernah dilihat sebelumnya seperti pohon petai, sengon, jabon dn seterusnya. Memasuki areal hutan pinus yang dikelola oleh Perum Perhutani, banyak hal yang dapat dilihat disini. 

Ternyata Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perum Perhutani Bogor, telah melaksanakan program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) berupa penanaman kopi robusta diantara sela-sela pohon-pohon pinus yang ada. Para penggarap lahan juga dberi kesempatan untuk menjadi tenaga kerja dalam menyadap getah pinus untuk disetor ke Perum Perhutani dan diolah menjadi gondorukem sebagai bahan untuk membuat cat, obat-obatan dan sebagainya. Saya menganggap bahwa perjalanan ini bukan sekedar trekking biasa, tetapi juga sebagai wisata ekowisata yang menarik dan menjanjikan.

Sayangnya tour guidenya, tidak dibekali dengan pengetahuan tentang hutan dan lingkungan yang memadai, sehingga kalau ditanya yang terkait dengan itu tidak dapat menjawabnya. Tour guide hanya berfungsi sebagai pemandu jalan saja. Padahal kalau mereka (para tour guide) ini dibekali dengan pengetahuan kehutanan dan lingkungan secukupnya, maka mereka juga akan mengedukasi generasi muda peserta trekking ini menjadi pencinta dan pelestari alam. Satu lagi, yang kurang dari tour guide ini adalah kemampuan berbahasa asing khususnya bahasa Inggris juga kurang memadai. Bagaimana akan memandu apabila peminat trekking ini adalah orang asing?.

PRAMONO DWI SUSETYO

Kompasiana 27 Mei 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun