Mohon tunggu...
Pramono Dwi  Susetyo
Pramono Dwi Susetyo Mohon Tunggu... Insinyur - Pensiunan Rimbawan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memindah Pohon

29 Januari 2020   13:23 Diperbarui: 29 Januari 2020   16:20 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kontroversi tentang revitalisasi Monas yang lagi hangat sekarang, mengudang banyak komentar dan pendapat masyarakat tentang penebangan atau pemindahan pohon. Dilaporkan sudah 191 pohon ditebang selama pekerjaan fisik dalam revitalisasi kawasan Monas (Kompas, 29 Januari 2020). 

Sementara itu, Sekda pemerintah provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Saefullah menjelaskan bahwa tidak ada penebangan pohon, yang ada adalah pemindahan pohon sebanyak 85 pohon yang dipindahkan kesisi barat 55 batang dan sisi timur 30 batang (Merdeka.com 24 Januari 2020). 

Proses pemidahan pohon dilakukan pada bulan November 2019. Jenis pohon yang  dipindah terdiri berbagai jenis termasuk didalamnya jenis pohon mahoni (Swietenia macrophylla).

Terlepas dari silang pendapat tentang penebangan dan pemindahan pohon, terdapat satu kegiatan yang perlu dikomentari yaitu proses pemindahan pohon ketempat lain. Dalam bidang kehutanan, dipelajari ilmu tentang tanam menanam pohon yang disebut silvikultur. 

Untuk menjadi tanaman yang disebut dengan pohon dewasa, pohon mengalami proses metaformosa pertumbuhan dari mulai bibit/anakan (seedling), sapihan (sapling), tiang/pohon muda (pole) dan pohon yang sesungguhnya (trees). 

John Wyatt-Smith seorang ahli ekologi hutan dari Inggris (1963), mengklasifikasikan proses terjadinya pohon menjadi 4 (empat) tahapan yaitu a) seedling (semai) permudaan mulai kecambah sampai setinggi 1,5 m (dibagi dalam kelas kelas tinggi 0 --30 cm dan 30cm --1,5 m). b) sapling (sapihan, pancang) permudaan yang tinggi 1,5 m dan lebih sampai pohon muda yang berdiameter kurang dari 10 cm (dibagi dalam kelas-kelas) ukuran tinggi 1,5 m -- 3m, 3 m sampai pohon pohon muda yang berdiameter 5 -- 10 cm. c) pole (tiang) yaitu pohon pohon muda yang berdiameter 10 -- 35 cm. d) Trees (pohon dewasa), yang berdiameter diatas 35 cm.

Secara normatif, pemindahan pohon  dapat dilakukan dengan cara puteran , yaitu mengangkat tanah beserta akar akarnya kedalam wadah tanpa merusak akar dan tanah tersebut dengan proses diputar dan dilakukan pada musim penghujan untuk memudahkan proses puteran tersebut. Pohon yang dipindah dapat dilakukan pada tingkatkan seedling, sapling dan pole.

Pole pun yang dapat diputar dan dipindahkan hanya sampai pada diameter 15 cm. Diameter diatas 15 cm, nampaknya sulit dilakakukan karena akarnya telah merambah dan masuk kedalamanan tanah. 

Apalagi pada pohon dewasa yang dengan diameter diatas 35 cm jelas tidak mungkin untuk dipindahkan ditempat lain. Dalam proses pemindahan ditempat yang baru, akar pohon harus mendapat perlakuan khusus dengan pemupukan organik maupun anorganik dan dapat dibantu dengan pemberian hormon perangsang kesuburan akar semacam Roton F  agar pohon cepat beradaptasi dan tumbuh subur ditempat yang baru.

Dari gambar yang diunggah oleh Merdeka.com tersebut, nampak bahwa pohon pohon tersebut masih dalam katagori sapling dan pole dengan diameter yang kurang dari 15 cm dan memungkinkan untuk dipindahkan. 

Menurut Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota  DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, pohon pohon yang dipindahkan sebelum ditanam ditempat yang baru di Monas, pohon pohon tersebut dibawa kekebun bibit milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI di Jagakarsa, Jakarta Selatan untuk disehatkan terlebih dahulu. Proses untuk menyehatkan pohon yang akan direlokasi membutuhkan waktu  dua sampai tiga bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun