Mohon tunggu...
Pramono Dwi  Susetyo
Pramono Dwi Susetyo Mohon Tunggu... Insinyur - Pensiunan Rimbawan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Inovasi Pengelolaan Taman Nasional

15 Januari 2020   05:10 Diperbarui: 17 Januari 2020   17:37 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2) Melakukan pengamanan kawasan secara efektif, 

3) Perlindungan termasuk didalamnya perlindungan  ekosistem essensial yaitu  ekosistem karst, lahan basah (danau, sungai, rawa, payau dan wilayah pasang surut yang tidak lebih dari 6 meter), mangrove, dan gambut yang berada di luar KSA dan KPA.

Salah satu KPA yang mudah dibobol dan dijarah oleh manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab adalah taman nasional (TN). Sebut saja Taman Nasional Kerinci Sebelat di Sumatera, Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan, dan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone di Sulawesi.

Kasus yang telah berlangsung bertahun-tahun, pada umumnya berupa illegal logging, illegal mining, perambahan hutan untuk kebun, perburuan satwa liar, pemukiman dan sebagainya. 

Meskipun pihak taman nasional telah mencoba menyelesaikan kasus tersebut, namun penanganannya  masih bersifat parsial dan tidak permanen sehingga beberapa tahun kemudian kasus semacam ini berulang kembali.

Terdapat kecenderungan bahwa kerusakan lingkungan dalam kawasan taman nasional semakin tahun makin bertambah besar dengan skala yang lebih luas. 

Ibarat seorang petinju yang sedang berlaga diatas ring, agar tidak jatuh dipukul lawan, petinju ini bertahan dan bersandar ditali ring sampai dengan ronde terakhir. 

Demikian halnya, nasib taman nasional hanya bertahan saja agar  kerusakan kawasannya dapat diminimalisir tanpa ada upaya mencegah atau menghalanginya.

Harus diakui bahwa terdapat beberapa kelemahan didalam pengelolaan taman nasional ini. Pertama adalah luasnya taman nasional yang dijaga dan diawasi tidak sebanding dengan jumlah petugas Taman Nasional yang ada. 

Rata-rata luas taman nasional diatas 100.000 ha bahkan terdapat taman nasional yang mempunyai luas diatas 1000.000 ha. Sementara itu, petugas jagawana hanya berkisar 100 -125 orang setiap taman nasional. 

Idealnya satu orang petugas jagawana secara efektif menjaga dan mengawasi 200-250 ha. Oleh karena itu, taman nasional dengan luas 100.000 ha, membutuhkan petugas jagawana minimal 500 orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun