Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

CerJo (Ceritanya Parjo) #7 : Parjo dan Koin Lima Ratusan

4 Februari 2025   08:42 Diperbarui: 4 Februari 2025   08:42 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Koin Lima Ratusan - Sumber : kompas.com

"Sudah jam 10.30 nih, asyik sebentar lagi pulang sekolah!" Ujar Farel dalam hati sembari melihat jam di dinding yang ada di kelasnya. Bel pulang sekolah memang selalu ditunggu-tunggu oleh Farel. Setiap harinya ia menyisihkan uang koin limaratusan untuk membeli es gabus favoritnya di warung Bulik Parti yang berada di lapangan sepakbola. Es gabus favorit selalu saja membayang-bayangi pikiran Farel di setiap menit menjelang bel pulang sekolah berbunyi. Ia begitu menikmati kelezatannya, sampai-sampai di setiap harinya ia selalu menyisihkan uang koin limaratusan untuk membeli es itu. Sebuah kebahagian sederhana namun begitu berarti bagi Farel, bocah kelas III SD.

"Teeet...teeeet....teeeeeeet..." Bel pulang sekolah berbunyi, Farel bangkit lalu berlari. Ia menyalami Ibu Guru dengan tergesa-gesa.

"Farel! Tidak usah tergesa-gesa, hati-hati di jalan yaaa!" Ujar Ibu Guru melihat tingkah Farel sambil geleng-geleng kepala.

Kini ku telah kembali

Kembali padamu kasih

Setelah lama ku tinggal pergi

Ooo Tiada terkira rindu segala-galanya

Entah apa yang merasuki Parjo, kali ini ia terlihat begitu gembira. Ia bersepeda sambil bernyanyi lagu kesukaannya, Gala-gala. Saking gembiranya, suara Parjo terdengar begitu keras sehingga membuat orang-orang yang berpapasan dengannya di jalan terheran-heran. Sebenarnya Parjo sadar dengan pandangan itu, namun Parjo tak terlalu ambil pusing. Mengonthel pit kebo kesayangan, melalu jalan yang kanan-kirinya adalah hamparan sawah menghijau sembari bernyanyi lagu-lagu kesukaan sudah menjadi kebahagiaan bagi Parjo.

"Loh...loh...itu bukannya Farel, ngapain dia masuk selokan sambil nangis?"

"Rel ngapain?" Parjo mendekat dan bertanya kepada Farel yang terlihat begitu sedih. Sambil menangis Farel terus berusaha mengambil sesuatu di dalam selokan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun