"Ujian di Bulan Ramadhan tidak hanya soal menahan lapar dan dahaga, hawa nafsu lainnya juga ternyata juga diuji!"
Berpuasa di Bulan Ramadhan, kalau dipikir-pikir harusnya membuat kita semakin hemat. Bagaimana tidak, frekuensi untuk mengeluarkan uang makan harusnya berkurang bukan? Tidak ada uang yang keluar untuk sarapan, makan siang, dan makan malam, hanya untuk berbuka dan sahur saja sebenarnya. Tapi kok kenapa malah lebih boros ya di Bulan Ramadhan hingga menjelang lebaran tiba? THR yang masuk bisa ludes secepat itu. Hmmm, kenapa ini bisa terjadi? Tentunya kalau seperti ini terus menerus berpotensi membuat kondisi finansial bergoyang tidak stabil. Sepertinya ujian di Bulan Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga saja, namun juga hawa nafsu untuk berbelanja, makan makanan enak dengan harga mahal, atau hal lainnya.
"Bukan lagi iklan sarung dan iklan sirup yang menggoda, namun promo diskon marketplace begitu kuat menggoyahkan iman!"
Siang bolong melihat iklan sirup yang menyegarkan rasanya power godaannya masih bisa diantisipasi. Begitu juga iklan sarung, godaan untuk membelinya juga masih biasa ditahan. Persoalan utamanya saat ini adalah frekuensi iklan promo toko online atau marketplace begitu tinggi. Sering sekali hilir mudik, baik di layar kaca hingga di layar ponsel kita kala membuka ragam aplikasi yang ada di dalamnya. Benar-benar menggoda! Sampai-sampai kita hafal nada dan lirik lagu media promosinya, bukan begitu? Saking-sakingnya sering hadir di telinga kita. Barang apapun diskon, mulai dari pakaian hingga perabotan, bahkan elektronik, lalu siapa yang tak tergoda. Saar THR cair, pikiran kita langsung melayang-layang ingin segera checkout list barang-barang yang sudah masuk keranjang. Kemudahan dalam pembayaran yang hanya dengan mobile banking pun seringkali menunjang kekalapan kita dalam berbelanja secara daring.
Ujian Saat Ramadhan adalah Soal Menahan Hawa Nafsu
Idealnya saat Bulan Ramadhan saat menjalankan ibadah puasa pengeluaran dapat semakin terkontrol dengan baik. Namun apa mau dikata, ajakan buka puasa bersama jelas secara tak sadar membuat isi dompet semakin menipis. Belum lagi ketika scroll-scroll marketplace, diskon menggiurkan dari marketplace berwarna oranye hingga hijau rasanya menggiring jempol untuk sering-sering checkout. Ternyata benar, ketika keseimbangan pikiran, hati, dan tentang bagaimana mengontrol hawa nafsu berdampak pada hilangnya kontrol diri. Semua-semua ingin rasanya dibeli, semakin boros, dan langkah yang diambil tidak memperhatikan jangka panjang. Jelas ini mebuat kondisi finansial semakin goyang.Â
Menyadari bahwasannya ujian saat berpuasa di Bulan Ramadhan hingga menjelang Lebaran adalah tentang menjaga hawa nafsu itu sangat perlu. Ketika kalap melanda, lupa diri, jor-joran dalam berbelanja, alhasil keuangan kita pun semakin berbahaya. Jelas ini akan membuat pusing kepala di hari raya. (prp)
