Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bekerja untuk Merayakan Nikmat Sehat

4 Juni 2021   11:07 Diperbarui: 4 Juni 2021   11:44 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Tubuh Menunjukkan Hal yang Tidak Beres, Rasanya Perlu Segera Menindaklanjuti - Sumber : lifestyle.kompas.com

Beban kerja yang luar biasa sungguh menyiksa. Terkadang tak jarang pula mengganggu waktu istirahat dan berkumpul dengan keluarga. Hal ini bisa menjadi salah satu pemicu stres jika tidak disikapi dengan tepat, benar, dan bijaksana. Kerja keras bagai kuda hingga tak pedulikan waktu untuk beristirahat menjadi ancaman nyata bagi kesehatan tubuh kita. 

Tidak hanya kesehatan fisik saja kesehatan mental pun ikut terancam. Malangnya lagi jika lingkungan kerja dipenuhi dengan toxic-toxic yang sungguh membuat tak nyaman ketika sedang menjalankan kewajiban. Rekan kerja yang toxic dan lingkungan kerja yang toxic semakin membuat rasa tidak nyaman menjadi-jadi. Hal ini merupakan pemicu stres yang nyata.

Tubuh memiliki alarm

Ketika menerima beban kerja yang berat ditambah lagi harus bekerja lembur karena kejar target, perlu untuk memahami diri sendiri dan mengatur strategi. Yaitu strategi agar tubuh tetap fit dan pekerjaan dapat terselesaikan selain itu waktu istirahat dan berkumpul dengan keluarga pun tak terganggung. Karena perlu disadari bahwasannya tubuh kita memiliki hak untuk istirahat dan keluarga tercinta kita pun punya hak untuk waktu kita. 

Ketika menjalankan aktivitas sehari-hari, tubuh kita pasti memiliki alarm yang memberikan tanda-tanda apakah tubuh ini mampu diajak kompromi atau sebalikanya harus beristirahat sebagai upaya pemulihan. Kepala pening, rasa tidak enak badan merupakan tanda-tanda yang diberikan oleh tubuh untuk segera ditindaklanjuti. Oleh sebab itu  ketik sedang asyik bekerja rasanya harus lebih peka terhadap alarm tubuh agar tidak membahayakan kesehatan diri sendiri.

Gunakan cuti  sebaik mungkin

Dalam setahun tentunya setiap pegawai diberikan hak untuk cuti. Kebijakan jumlah hari untuk cuti pun masing-masing perusahaan atau instansi berbeeda-beda. Namun sejak awal masuk kerja pasti sudah diberitahu tentang hal ini. Nah, ketika mengetahui akan hal ini perlu rasanya untuk mengatur strategi dalam penggunaan hak cuti tersebut dengan baik dan sesuai kebutuhan. 

Kebutuhan itu beragam, misalnya ketika penat dengan pekerjaan rasanya juga butuh liburan untuk me-refresh pikiran setelah beban kerja yang begitu berat membuat kepala serasa ingin meledak. Tubuh juga butuh istirahat dan waktu untuk bersantai. Tak melulu sepanjang tahun hanya diisi dengan kerja, kerja, dan kerja. 

Lalu kapan liburannya? Ketika sakit pun perlu waktu istirahat dan prosedur yang dilakukan pun tetap harus sesuai dengan ketentuan tempat dimana kita bekerja. Contoh saja ketika sakit, berkonsultasi dengan dokter terkait waktu pemulihan lalu meminta izin si bos untuk beristirahat dengan melampirkan surat keterangan dari dokter atau klinik tempat kita berobat.

Bekerja untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup

"Bekerja, mendapatkan penghasilan untuk kebutuhan hidup, jangan sampai hanya untuk berobat. Oleh sebab itu lebih baik menjaga daripada mengobati. Mari pahami kondisi kesehatan masing-masing."

Bekerja keras banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Entah itu kebutuhan hidup pribadi atau kebutuhan hidup bersama keluarga yang menjadi tanggung jawab. Ketika waktu habis untuk bekerja, perlu juga rasanya memikirkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan juga beristirahat, karena tubuh kita pun ada batasnya. 

Bekerja, mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup baik primer, sekunder maupun tersier yang telah menjadi tanggung jawab. Ketika sakit, yang jelas pengeluaran akan bertambah untuk biaya berobat.

Oleh sebab itu ketika tubuh sudah menunjukkan tanda-tanda yang tidak beres, lebih baik minta izin ke bos untuk istirahat dengan sesuai prosedur yang telah ditentukan. Hal ini lebih baik agar tidak membahayakan tubuh kita sendiri. 

Kalau sakit, sudah barang pasti akan merepotkan banyak orang, utamanya keluarga tercinta kita. Sudah waktu terbuang untuk bekerja, masak keluarga hanya dapat sakitnya saja? Bukankah seharusnya bekerja, menikmati hasil keringat dengan penuh suka cita bersama keluarga dalam kondisi yang sehat? 

Jangan dzalim dengan tubuh kita sendiri, ketika alaram tubuh berbunyi segera ditindaklanjuti. Izin kerja dapat diajukan kepada si bos dengan alasan logis dan sesuai prosedur. Tubuh kita punya hak untuk istirahat dan quality time bersama keluarga pun juga tak kalah pentingnya. Prinsip yang perlu ditekankan adalah bekerja, mendapatkan penghasilan untuk menikmati rasa sehat dan bahagia. (prp)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun