Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Hasrat Berwisata Tak Terbendung

8 Agustus 2020   12:50 Diperbarui: 8 Agustus 2020   12:53 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Protokol Kesehatan di Tempat Wisata - Sumber : https://m.medcom.id/

Terkurung di rumah saja dalam jangka waktu hampir lima bulan lamanya di tengah masa pandemi sungguh membuat semua orang merasa bosan. Semua kegiatan dilakukan dari rumah sehingga tingkat jenuh bahkan stres pun meningkat.

Apabila ingin keluar rumah pun juga harus dengan rasa was-was penuh kekhawatiran. Ditambah lagi dengan guncangan ekonomi yang menerpa, membuat situasi dan kondisi semakin sulit.

Dalam upaya memulihkan perekonomian, pemerintah mulai mewacanakan akan membuka sektor pariwisata kembali setelah sekian lama ditutup sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran covid19 di Indonesia. 

Meskipun hanya diperuntukkan bagi wisatawan domestik saja, namun tetap perlu memperhatikan dan memegang prinsip kesehatan dan keselamatan jiwa. Upaya yang dilakukan pemerintah setempat dengan berbagai pihak yang terkait untuk menghijaukan kembali zona penyebaran covid19 di daerahnya jangan malah menjadi sebuah kesia-siaan apabila sektor pariwisata mulai dibuka. Jangan sampai muncul klaster baru. 

Maka dari itu perlu kebijakan khusus yang mengatur bagaimana mekanisme pembukaan kembali tempat-tempat wisata untuk memperbaiki perekonomian yang hancur dihantam pandemi.

Protokol Kesehatan harus diterapkan dengan sangat ketat sebagai upaya preventif. Ditambah dengan kesadaran para pelaku wisata untuk senantiasa menjaga kesehatan dan keselamatan jiwa satu sama lain tidak hanya mengejar keuntungan semata namun mengabaikan semuanya. Hal-hal sederhana perlu diperhatikan mulai dari disiplin jaga jarak, penggunaan masker, dan rajin cuci tangan. 

Tidak bisa dipungkiri sektor pariwisata tutup total akibat pandemi. Hampir lima bulan lamanya harus memutar otak untuk menyambung hidup kembali bagi para pelaku wisata yang terdampak. 

Wacana pembukaan kembali sektor pariwisata bagaikan angin segar namun juga perlu kehati-hatian agar semua aman. Jangan sampai ingin untung malah jadinya buntung karena keteledoran.

Selain protokol Kesehatan yang harus diterapkan dari masing-masing pengelola tempat wisata, perlu juga pembatasan jumlah pengunjung di setiap tempat wisata untuk meminimalisasi potensi terjadinya kerumunan sehingga penyebaran covid19 kembali beresiko tinggi. 

Lalu pemerintah setempat mungkin bisa meluncurkan aplikasi dimana seseorang yang akan berwisata dapat melakukan screening mandiri dan memonitor kapasitas maksimal suatu tempat wisata yang akan dikunjunginya. Dengan begitu tidak akan terjadi penumpukan jumlah wisatawan yang berkunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun