Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bersepeda Bahagia

20 Juni 2020   20:14 Diperbarui: 25 Juni 2020   08:13 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merawat Memori Masa Kecil dengan Bersepeda | Dokumen Pribadi

Kring kring kring ada sepeda

Sepedaku roda tiga

Kudapat dari ayah

Karena rajin bekerja

Aih, sepenggal lirik lagu anak-anak yang masih tersimpan dalam memori. Tentang sepeda tentang kebahagiaan seorang anak dan kasih sayang orang tua. Memori yang tak akan pernah hilang, terpatri dalam hati.

Belakangan ini frekuensi pesepeda mengalami peningkatan yang sangat pesat. Memadati ruas jalan sembari membunyikan bel sepeda saling menyapa sesama pesepeda yang tengah melintas. Mengasyikkan sekali dapat bersepeda bersama mengelilingi kota ataupun menikmati segarnya udara pedesaan.

Sebuah fenomena di era new normal dimana masyarakat mulai gemar bersepeda kembali. Berbagai macam tujuan mengapa kembali bersepeda adalah selain untuk menjaga kondisi agar tetap bugar namun juga untuk mengenang masa kecil, mengurangi polusi, dan bahkan sebagai lifestyle.

Harga sepeda melonjak tinggi utamanya sepeda lipat. Selain sebagai alat untuk olahraga, bersepeda dengan sepeda lipat menambah kesan "keren" dan "kekinian" bagi penggunanya. Toko-toko sepeda dipadati pembeli dan selalu kehabisan stok khususnya sepeda lipat. Harus "pre order" terlebih dahulu baru akan bisa mendapatkan sepeda lipat idaman.

Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat bersepeda di era new normal seperti ini. Situasi dan kondisi masih belum kondusif. Masih banyak terdapat zona merah, kuning, dan oranye yang menandakan masih tingginya angka persebaran covid-19. Perlu pemahaman tinggi tentang bagaimana berolahraga di ruang terbuka dan tetap patuh terhadap protokol kesehatan di era new normal.

Penggunaan masker dan jaga jarak adalah hal utama yang wajib dilakukan pesepeda. Bagaimanapun tetaplah menggunakan masker dengan baik sebagai upaya preventif saling menjaga satu sama lain agar tidak terpapar covid19. Memang berat saat bersepeda dengan menggunakan masker, maka dari itu bagi pesepeda pemula tidak perlu terlalu memaksakan diri cukup bersepeda santai dengan intensitas rendah. Yang terpenting adalah tubuh menjadi lebih sehat, bugar, dan bahagia tentunya. Kesehatan dan keselamatan jiwa adalah yang utama.

Penerapan new normal jangan sampai membuat diri kita lepas kendali. Sekian lamanya terkurung di rumah lalu bisa bebas keluar rumah bersepeda tanpa mematuhi protokol kesehatan bahkan sampai berkerumun dan tidak menjaga jarak. Rasa rindu berinterksi dengan teman-teman dan rasa bosan saat di rumah saja benar-benar membuat tidak nyaman. Namun mau bagaimana lagi patuh terhadap protokol kesehatan adalah hal terbaik untuk saling menjaga.

Selain tentang bagaimana menerapkan protokol kesehatan saat bersepeda, hal yang harus dipahami dan diterapkan adalah tentang etika bersepeda. Bersepedalah dengan santun yaitu tetap menghormati pengguna jalan lainnya. Tak perlu ugal-ugalan yang membahayakan diri ataupun pengguna alat transportasi lainnya. Gunakan helm untuk keselamatan dan patuhi tata tertib berlalu lintas.

Tidak ada duanya memang nikmatnya bersepeda bersama. Menyusuri kota ataupun menikmati pemandangan dan udara segar di desa sungguh membuat hati bahagia sembari merawat memori masa kecil nan indah. Sehat dan bugar didapat, stres pun hilang sekejap. (prp)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun