Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Mengapa dan Harus Bagaimana Ketika Anak Suka Memegang Alat Kelaminnya Sendiri?

28 September 2022   14:15 Diperbarui: 29 September 2022   02:36 3029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua beri penjelasan terkait alat kelamin pada anak. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Bentuk dan posisi alat kelamin laki-laki berada “di luar”, sangat mudah tersentuh. Berbeda dengan alat kelamin anak wanita yang letaknya tersembunyi. Hal inilah yang membuat anak laki-laki lebih sering menyentuh alat kelaminnya.

Namun perlu dicatat, ketika anak laki-laki menyentuh alat kelaminnya, ia sama sekali tidak memiliki fantasi terkait hal seksual. Ia lakukan itu hanya karena sensasi rasa nikmat dari sentuhan, mirip dengan orang yang merasa enak ketika menggaruk kulit yang gatal, dan terus menggaruk karena nikmat tanpa perlu ada fantasi yang mengiringinya.

Sumber: Freepik.com
Sumber: Freepik.com

2. Rasa gatal

Rasa gatal pada alat kelamin/area genital dapat dialami oleh anak permpuan maupun laki-laki. Pakaian yang terlalu ketat, celana yang tidak menyerap keringat, ataupun adanya jamur atau bakteri akibat kurangnya kebersihan pada area genital dapat membuat anak merasa gataldan jadi terlihat sering memegang alat kelaminnya.

Berawal dari rasa gatal, sensasi nikmat saat menyentuh alat kelaminnya dapat berlanjut, walaupun masalah penyakit seperti jamur ataupun pakaian yang salah sudah diselesaikan.

Apa yang harus dilakukan ketika mendapati anak memegang alat kelaminnya?

1. Periksa apakah ada masalah medis

Tanyakan kepada anak apakah dia merasa gatal pada alat kelaminnya. Masalah pada alat kelamin biasanya ditandai dengan warna yang berbeda dan juga bisa disertai ruam.

Seperti yang disebutkan di atas, pakaian yang terlalu ketat, ataupun kebersihan yang kurang dapat menimbulkan masalah pada alat kelamin anak. Jika menemukan ada masalah, segera obati hingga tuntas.

2. Beri nama yang sebenarnya dan jelaskan fungsinya

Karena merasa bahwa alat kelamin adalah hal yang tabu, maka orang tua memilih untuk menyebutnya dengan nama pengganti seperti “burung”, “titit” , dll. Padahal alat kelamin adalah bagian dari tubuh yang mempunyai fungsi tersendiri, sama halnya dengan organ tubuh yang lain.

Perasaan bahwa alat kelamin adalah hal yang memalukan, membuat anak tidak dapat menyebutnya di hadapan orang tua, bahkan ketika benar-benar sedang ada masalah medis, ataupun ketika ia mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari orang lain, mereka tidak berani untuk menceritakannya.

Sebut dengan nama sebenarnya, dan jelaskan fungsinya kepada anak. Contoh saat memandikan anak jelaskan  “ Ini namanya penis, tempat adek mengeluarkan kencing. Harus dijaga kebersihannya, jangan dipegang kalau tangan kita kotor, nanti kuman masuk dan jadi sakit ketika kencing.”

3. Bersikap wajar

Banyak orang tua yang bereaksi berlebihan saat mendapati anak memegang alat kelaminnya. Justin Richardson, M.D., direktur senior dari Columbia University Center for Psychoanalytic Training and Research, mengatakan reaksi ini karena orang tua merasa malu. Kita terbiasa menganggap alat kelamin sebagai benda tabu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun