Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengenalkan Uang kepada Anak

8 Mei 2022   05:09 Diperbarui: 8 Mei 2022   09:57 1507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menabung (KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

"Mama, Seratus ribu itu banyak atau sedikit?"

Saat masih duduk di bangku SD, si Bungsu tiba-tiba muncul ingin tahunya tentang besarnya nilai uang. 

"Kalau dipakai untuk beli nasi Padang di ujung jalan, kita bisa dapat 6 bungkus nasi dengan isi gulai ayam, dan bisa membuat kenyang 6 bapak penyapu jalan, banyak atau dikit? " 

Tanpa berpikir, dia langsung menjawab "Banyak Ma". 

Lalu aku lanjutkan. "Kalau uang seratus ribu itu dipakai untuk beli mainan "Lego", apa dapat?" Sontak dia geleng-gelengkan kepalanya. 

"Nah, jadi uang seratus ribu itu banyak atau dikit?"  

Langsung dia tertawa dan bilang, "bisa jadi banyak, bisa jadi dikit Ma" 

Dialog di atas, adalah salah satu "situasi kebetulan" yang saya pakai menjelaskan konsep uang kepada si Bungsu.

Perlukah memperkenalkan konsep terkait UANG kepada anak? Ya, sangat perlu. Namun tentunya dengan porsi yang sesuai dengan usia mereka. 

Di bawah ini beberapa hal yang saya lakukan untuk memperkenalkan konsep uang kepada anak:

1. Ajarkan Untuk Bedakan Antara Ingin dan Butuh

Di kesempatan lain, si Bungsu pernah bertanya, "Kenapa kalau aku minta beli makanan, mama pasti belikan, tapi kalau beli baju mama suruh pikir dulu atau pakai uangku sendiri?" 

"Karena makan adalah kebutuhan, kalau kamu merasa lapar, artinya perutmu bilang perlu untuk diisi. Sedangkan baju, bukan kebutuhan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun