Mohon tunggu...
Prahasto Wahju Pamungkas
Prahasto Wahju Pamungkas Mohon Tunggu... Advokat, Akademisi, Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa (Belanda, Inggris, Perancis dan Indonesia)

Seorang Advokat dan Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa dengan pengalaman kerja sejak tahun 1995, yang juga pernah menjadi Dosen Tidak Tetap pada (i) Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, (ii) Magister Hukum Universitas Pelita Harapan dan (iii) Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang gemar travelling, membaca, bersepeda, musik klasik, sejarah, geopolitik, sastra, koleksi perangko dan mata uang, serta memasak. https://pwpamungkas.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Punya Keahlian Tapi Tak Punya Modal? Ini Langkah Pertama Untuk Bangun Usaha Setelah Pensiun

16 Mei 2025   07:16 Diperbarui: 16 Mei 2025   07:47 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepasang Pensiunan Lansia (Sumber/Kredit Foto: GoodLife)

Memasuki usia pensiun adalah memasuki babak baru dalam kehidupan. Memasuki usia pensiun berpengaruh besar bagi kehidupan seseorang, karena ia kehilangan aktivitas rutin dan pencaharian. Banyak orang yang sudah memasuki usia pensiun tapi masih ingin aktif dan punya penghasilan, karena usia pensiun bukan lagi akhir aktivitas produktif, melainkan justru awal dari fase baru yang bermakna dan fleksibel.

Usia pensiun beraneka-ragam, tergantung pada institusi di mana ia bekerja dan juga tergantung pada bidang pekerjaannya dan jabatannya.

Bercerita tentang memasuki usia pensiun dan apa yang dapat dilakukan untuk tetap dapat beraktivitas dan berpenghasilan pada dasarnya hanya dapat disampaikan oleh orang-orang yang sudah memasuki usia pensiun tersebut, dan setiap orang punya pengalaman hidup yang berbeda-beda. Jaman-pun berubah dan berbeda.

Belajar dari Pengalaman Orang Tua, dari Jaman yang Berbeda

Ketika kedua orang tua saya pensiun lebih daripada 30 (tiga puluh) tahun yang lalu, mereka tidak punya latar belakang pendidikan ataupun pengalaman di bidang bisnis, dan tidak memiliki modal keuangan yang kuat, karena mereka adalah pensiunan aparatur sipil negara.

Tetapi mereka punya keahlian, pengalaman dan banyak relasi, sehingga setelah pensiun sebagai ASN, mereka sebenarnya menunda usia pensiun mereka, karena mereka melanjutkan bekerja sebagai in-house consultant pada perusahaan, hingga akhirnya betul-betul pensiun setelah usia mencapai 65 (enam puluh lima).

Pengalaman Keluarga dan Teman-teman, dari Jaman yang Sama

Dalam lingkungan keluarga saya, setelah lulus kuliah, saya dan saudara-saudara saya bekerja sebagai profesional, ada yang menjadi arsitek, ada yang menjadi pengacara, ada yang menjadi pengusaha sejak awal, ada yang menjadi akuntan. Lingkungan pertemanan saya juga demikian.

Dan kebanyakan dari kami, saya dan saudara-saudara saya maupun teman-teman saya, sudah memasuki usia pensiun normatif, akan tetapi kami semua masih aktif. Dan oleh karenanya saya bermaksud berbagi pengalaman.

Tidak semua dari kami memiliki modal keuangan yang kuat, tetapi kami memiliki modal semangat yang kuat. Selain itu, modal yang kami miliki adalah latar belakang pendidikan kami, latar belakang pengalaman kami, keahlian kami dan jaringan pertemanan kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun