Mohon tunggu...
Pradhany Widityan
Pradhany Widityan Mohon Tunggu... Buruh - Full Time IT Worker

Full Time IT Worker

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Yang Abadi adalah Cinta

6 Februari 2019   09:39 Diperbarui: 6 Februari 2019   12:06 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pertunjukan teater (Pixabay/WikimediaImages)

Pementasan yang disutradarai oleh Iswadi Pratama dan diselenggarakan oleh Titimangsa Foundation di Gedung Kesenian Jakarta itu ditutup oleh monolog Tahura. 

Monolog tentang revolusi yang merenggut hidup orang tuanya, dan pada akhirnya berdampak pada dirinya yang mendapatkan cap "anak seorang kontra revolusi".

Namun, dalam diri Tengku Tahura mengalir darah Amir Hamzah dan Tengku Kamaliah. Apapun yang terjadi, manusia tak boleh memendam kebencian dan dendam dalam dirinya. Hanya cinta dan rasa memaafkan yang harus disemai tanpa terikat waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun